Bisnis.com, JAKARTA - Iran menggelar Pemilihan Presiden (Pilpres) untuk mencari pengganti Presiden Ebrahim Raisi yang meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter Mei lalu.
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi mengatakan telah menyiapkan satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jakarta untuk Warga Negara Iran yang ada di Indonesia.
"Kami hanya memiliki satu TPS di Jakarta karena mereka berada di pulau-pulau dan kota-kota terpencil, tidak mungkin untuk mengumpulkan semua suara,” katanya, saat ditanyai awak media di Menteng, Jakarta, pada Jumat (28/6/2024).
Dia menjelaskan bahwa tidak banyak Warga Negara Iran yang berada di Indonesia sehingga pihaknya tidak bisa memastikan jumlah orang yang menggunakan hak pilihnya dalam Pilpres Iran tersebut.
“Tapi kami berharap mungkin kurang dari 500 orang yang berada di sekitar Jakarta, dan kami berharap sebagian besar dari mereka berpartisipasi dalam Pemilu,” ujarnya.
Selain itu, dia sebelumnya mengatakan bahwa negaranya harus mengadakan Pilpres setelah 50 hari kematian presiden sebelumnya.
Baca Juga
“Jadi hari ini adalah 50 hari setelah kematian Presiden Raisi, dan anda dapat menyaksikan bahwa kami mengadakan Pemilihan Umum di seluruh dunia dan juga di Indonesia,” ucapnya.
Kemudian, Dubes Iran juga mengatakan setelah berakhirnya Pilpres Iran, maka presiden yang terpilih nantinya akan segera dilantik.
Lalu, dia menegaskan bahwa setelah itu negara Iran akan kembali normal seperti sedia kala. Dia juga berharap agar masyarakat Iran dapat memilih yang terbaik untuk negaranya.
Perlu diketahui, Pilpres Iran akan diikuti oleh Warga Negara Iran yang berusia minimal 18 tahun, dan pemenang Pilpres Iran akan ditentukan dengan mendapatkan mayoritas suara lebih dari 51%.
Terdapat 4 kandidat Presiden Iran yang maju dalam Pilpres, di antaranya, Ketua Parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf, Anggota Senior Dewan Keamanan Nasional Saeed Jalili, Kandidat Haluan moderat Masoud Pezeshkian, dan Eks Menteri Dalam Negeri Mostafa Pourmohammadi.