Bisnis.com, JAKARTA — PDI Perjuangan (PDIP) akhirnya angkat bicara mengenai peluang Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam ajang Pilkada Jakarta 2024.
Partai yang diketuai Presiden RI ke-4 Megawati Soekarnoputri itu menambah daftar partai yang menyatakan kans Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu terbuka untuk maju dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Partai Gerindra sudah lebih dulu meramaikan nama Kaesang di bursa Pilkada Jakarta 2024. Sejumlah kader Partai Gerindra mulai ‘tes ombak’ dengan menyodorkan nama suami Erina Gudono itu ke publik.
Sementara itu, PSI belum bisa memberikan pernyataan resmi terkait maju atau tidaknya sang ketua umum di Pilkada Jakarta 2024. Kaesang sendiri hanya meminta publik bersabar dan melontarkan isyarat, “tunggu kejutannya!”
Bila Kaesang sungguh menjadi salah satu kandidat di Pilkada Jakarta dengan dukungan PDIP, maka bukan tidak mungkin relasi antara Jokowi-Megawati yang dikabarkan ‘retak’ akibat Pilpres 2024 akhirnya berujung damai.
HUBUNGAN JOKOWI-MEGAWATI
‘Retaknya’ hubunggan Jokowi dan Megawati memang riuh di tengah momen Pilpres 2024. Di tengah kontestasi lima tahunan itu, kedua tokoh bangsa itu tampak berbeda kubu.
Baca Juga
PDIP menunjuk kadernya, Ganjar Pranowo untuk maju ke Pilpres 2024 dengan didampingi Mahfud Md. Sementara putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan kader PDIP, justru berpasangan dengan Prabowo Subianto dan akhirnya ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2024–2029.
Gelagat pisah jalan Jokowi-Megawati itu semakin terendus lantaran Bobby Nasution, Wali Kota Medan dan menantu Jokowi yang sebelumnya merupakan kader PDIP, justru mendukung Prabowo-Gibran. Pasca-pilpres, Bobby bahkan memilih untuk meninggalkan PDIP dan bergabung dengan Partai Gerindra.
Kendati begitu, PDIP ternyata tidak menutup pintu untuk trah Jokowi. Hal itu ditegaskan Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
Dia menampik bahwa pihaknya sudah menutup pintu untuk bermitra dengan anggota keluarga Jokowi usai beda jalan dalam ajang Pilpres 2024. Bahkan, menurutnya, Kaesang menjadi sosok yang menarik perhatian.
"Kaesang juga menarik, kata siapa bagi PDIP tidak menarik?" ujar Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2014).
Ketua Badan Anggaran DPR ini menjelaskan, PDIP menganggap Jakarta sebagai provinsi yang penting. Oleh sebab itu, PDIP ingin mencari pemimpin yang terbaik untuk Jakarta.
Dalam konteks ini, sambungnya, PDIP tidak ingin menutup kemungkinan untuk tokoh-tokoh politik yang punya peluang maju dalam ajang Pilkada Jakarta 2024 termasuk Kaesang.
"PDIP tidak menafikan siapapun dan kami tidak dalam konteks untuk memusuhi siapapun. Kami ingin mencari pemimpin yang memang fokus untuk kepentingan masyarakat DKI Jakarta," jelas Said.
PELUANG KAESANG
Dia pun menilai putusan MA Nomor 23 P/HUM/2024 itu pun menguntungkan bagi Kaesang untuk maju di Pilkada. Sebab, hasil uji materiel itu memperbolehkan calon kepala daerah memiliki usia minimal 30 tahun saat pelantikan atau berbeda dari ketentuan sebelumnya yakni batasan usia diberlakukan ketika tahapan penetapan calon kepala daerah.
Di samping itu, Kunto menekankan modal politik Kaesang untuk maju di kontestasi Pilkada pun masih cukup besar. Alasannya, konsolidasi politik masih akan cukup terjaga ketika momen Pilkada pada November 2024 atau hanya satu bulan setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden baru.
Dengan demikian, putusan yang menguntungkan itu bakal kembali tergantung kepada putra bungsu Presiden Joko Widodo tersebut. Karena dukungan partai-partai politik terhadap Kaesang pun tergantung pada lokasi keikutsertaan Pilkada.
"Nah tinggal Kaesang mau maju di mana. Kalau pun di DKI (Jakarta), ya mungkin lawannya Anies," ujarnya.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan bahwa MA telah memberikan karpet merah bagi Kaesang Pangarep agar bisa menjadi calon potensial di Pilkada DKI Jakarta.
Oleh karena itu, Adi menilai bahwa Kaesang tidak perlu mencalonkan diri sebagai bakal cawagub Jakarta. Pasalnya, pendiri usaha Sang Pisang itu dianggap bisa langsung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
"Kaesang ini ketum parpol, masa dia cuma jadi bakal cawagub saja. Kalau ketum itu harusnya langsung cagub saja," kata Adi kepada Bisnis di Jakarta, Kamis (30/5/2024).