Bisnis.com, JAKARTA -- Kubu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menanggapi sejumlah kritik dalam pidato Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP, Jumat (24/5/2024).
Sekadar informasi, Megawati melontarkan banyak kritik terhadap penyelenggaraan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Mega berkuku Pilpres 2024 penuh dengan rekayasa yang terstruktur massif dan sistematis.
Adapun Partai Demokrat, sebagai salah satu partai Koalisi Indonesia Maju, menilai kritik dari Megawati merupakan hal yang wajar apabila disampaikan secara proporsional dan pada tempatnya.
"Kita menghormati karena bagaimanapun beliau Presiden ke-5 Republik Indonesia, dan hari ini juga masih ketua umum salah satu partai politik besar di Indonesia sehingga tentunya masukan, pemikiran dan pandangan beliau perlu kita cermati, kita dalami," ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada Bisnis, Jumat (24/5/2024).
Herzaky menilai perbedaan pandangan merupakan hal yang wajar di negara dengan sistem demokrasi. Meski demikian, dia menekankan bahwa pasangan Prabowo-Gibran sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
"Ayo silahkan yang ingin mendukung langsung bergabung dengan pemerintahan, kalau berada di luar mari kita lakukan proses demokrasi dengan sebaik-baiknya," ujar pria yang juga merupakan koordinator juru bicara DPP Demokrat itu.
Baca Juga
Adapun Herzaky juga menyatakan, pihaknya bakal menghormati langkah politik PDIP maupun Megawati pada pemerintahan Prabowo-Gibran di 2024-2029 mendatang. Dia menyebut partainya menghargai apabila partai berlogo banteng moncong putih itu ingin berada di luar pemerintahan untuk menerapkan checks and balances.
Di sisi lain, lanjutnya, Demokrat juga menghargai apabila PDIP nantinya ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Tentu apakah kemudian misalnya ada peluang untuk bergabung, ya itu perbincangan pak Prabowo lah selaku presiden terpilih dan teman-teman PDIP dengan Bu Mega. Apapun langkah yang diambil Pak Prabowo kami dukung penuh, dan di siis lain kami juga menghormati teman-teman PDIP misalnya memilih untuk melakukan fungsi checks and balances di luar pemerintahan," tutupnya.
Sebelumnya, Megawati dalam sambutannya di Rakernas PDIP sempat memberikan arahan kepada kadernya ihwal posisi partai terhadap pemerintahan Prabowo. Dia mengingatkan bahwa partai politik punya kepentingan untuk memerjuangkan demokrasi, salah satunya mengawasi kinerja pemerintah.
"Di dalam memperjuangkan demokrasi kita tetap menempatkan penting adanya check and balance bahwa demokrasi memerlukan kontrol dan penyeimbang," ujarnya di Ancol Beach City, Jakarta Utara, Jumat (24/5/2024).
Presiden ke-5 itu juga beberapa kali melontarkan kritik kepada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) saat ini serta penyelenggaraan pemilu 2024 hingga kubu pemenanga Prabowo-Gibran.
Dia menyinggung soal dugaan intervensi yang dilakukan oleh penguasa di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan putusan perkata uji materi batas usia capres-cawapres.
Seperti diketahui, putusan bernomor 90/PUU-XXI/2023 itu memuluskan jalan Gibran Rakabuming, putra Jokowi yang sebelumnya diusung PDIP juga di Pemilihan Wali Kota Solo, ke kursi cawapres pendamping Prabowo.
Megawati juga membandingkan penyelenggaraan pemilu 2004 di bawah pemerintahannya, dengan pemilu 2024 di bawah pemerintahan Jokowi.
"Saya tuh sedihnya ya gitu, kok saya ini presiden ketika pemilu langsung pertama, bertanggung jawab, berhasil loh, iya loh. Kok sekarang pemilunya langsung tapi kok jadi abu-abu gitu, sudah di rekayasa," kata putri Presiden Soekarno itu.