Bisnis.com, JAKARTA – Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra menyinggung kekalahan Timnas Indonesia atas Irak dengan skor 1-2 dalam palagan Piala Asia U-23 2024 yang berlangsung semalam.
Momen tersebut terjadi dalam sidang sengketa hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 yang berlangsung di Gedung MK, Jakarta Pusat pada hari ini.
Mulanya, Saldi bersama majelis hakim Panel 2 tengah mendengarkan pembacaan pokok permohonan dari penasihat hukum perkara nomor 123-02-16-34/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024, Handri Piter Poae.
“Bahwa termohon melalui KPU Kabupaten Fakfak telah menetapkan perolehan suara yang keliru dan tidak benar terhadap calon anggota DPRD, termasuk pemohon pada daerah pemilihan III Partai Perindo,” kata Handri saat membacakan pokok permohonan, Jumat (3/5/2/2024).
Dia meminta agar MK memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku termohon untuk melakukan rekapitulasi suara pada tingkat Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, Dapil Fakfak III.
Selain itu, Handri juga memohon agar MK menetapkan urutan suara partai politik sebagaimana yang didalilkan, di antaranya Perindo dengan 1.037 suara di Dapil Fakfak III.
Baca Juga
“Memerintahkan kepada KPU untuk melaksanakan putusan ini, atau apabila MK berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya, lanjutnya.
Dia kemudian meminta maaf kepada majelis hakim apabila terdapat kata maupun perbuatan yang tidak berkenan selama pemaparannya.
Di sisi lain, Saldi justru menyanjung Handri yang dinilai amat bersemangat dan berapi-api dalam membacakan pokok permohonan.
“Semangat sekali, Pak. Kalau semangatnya kayak gini, tadi malam kita enggak kalah 2-1,” ujar Saldi sembari terkekeh. Seluruh ruangan sidang turut tergelak mendengarkan kelakar itu.
Sebagai informasi, sidang perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pileg 2024 kembali digelar Mahkamah Konstitusi pada hari ini, Jumat (3/5/2024). MK menyidangkan 60 dari total 297 perkara, dengan seluruhnya berisi acara pemeriksaan pendahuluan.
Sidang perkara sengketa hasil Pileg 2024 masih akan digelar MK dalam tiga panel dengan masing-masing menghadirkan tiga hakim konstitusi. Agenda pemeriksaan pendahuluan digelar pada 29 April–3 Mei 2024 di Gedung MK, Jakarta Pusat.
