Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok Hamas Palestina telah menyatakan dukungannya kepada Iran setelah Korps Garda Revolusi Iran atau Islamic Revolution Guards Corps (IRGC) meluncurkan ratusan rudal dan pesawat tak berawak (drone) ke Israel sebagai pembalasan atas serangan mematikan terhadap konsulatnya di ibukota Suriah, Damaskus beberapa waktu lalu.
Hamas, yang memerintah daerah kantong Palestina di Gaza, mengatakan bahwa pihaknya menegaskan "hak alamiah" negara-negara dan masyarakat di Timur Tengah untuk mempertahankan diri mereka sendiri dalam menghadapi agresi Zionis Israel.
"Operasi militer yang dilakukan oleh Iran terhadap entitas Zionis Israel adalah hak alamiah dan respon yang tepat terhadap kejahatan yang menargetkan konsulat di Damaskus," katanya dikutip dari Aljazeera, Senin (15/4/2024).
Salvo Iran, yang ditembakkan pada Sabtu malam, terdiri dari lebih dari 300 rudal jelajah, rudal balistik, dan pesawat tak berawak, menurut militer Israel.
Namun, juru bicara Israel mengatakan sekitar 99% proyektil berhasil dicegat dengan bantuan dari sekutu, yaitu Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengatakan bahwa pihaknya meluncurkan drone dan rudal dalam Operasi Janji Sejati sebagai bagian dari hukuman atas "kejahatan entitas Zionis yang menargetkan konsulat Iran di Suriah" pada tanggal 1 April.
Baca Juga
Serangan di Damaskus menewaskan 13 orang, termasuk dua jenderal senior di Pasukan Quds IRGC. Israel tidak mengkonfirmasi atau membantah bertanggung jawab atas serangan konsulat tersebut.
Misi Iran untuk PBB mengatakan bahwa mereka kini menganggap masalah ini telah selesai dan memperingatkan Israel akan adanya tanggapan yang jauh lebih parah jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi.
Sebelumnya, Presiden Iran Ebrahim Raisi menyampaikan serangan Garda Revolusi Iran atau Islamic Revolution Guards Corps (IRGC) melalui operasi drone dan rudal telah memberikan “pelajaran yang tak terlupakan” kepada Israel.
Dia mengatakan operasi yang dilakukan IRGC atau pasukan Garda Revolusi Iran itu merupakan tindakan pembelaan yang sah.
Pasalnya, hal tersebut merupakan respons dari tindakan rezim Zionis yang menyerang konsulat Iran di Suriah dan menyebabkan tewasnya sejumlah prajurit IRGC.
“Dengan kerja sama dan koordinasi seluruh sektor pertahanan dan politik negara, membuka halaman baru dalam sejarah otoritas Iran dan memberikan pelajaran kepada musuh Zionis,” ujar Raisi dikutip dari kantor berita Iran IRNA, Senin (15/4/2024).