Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Niat Puasa Syawal 2024, Kapan Waktu Melaksanakannya, dan 5 Keutamaannya

Waktu melaksanakan ibadah puasa sunah Syawal dan niat puasa syawal
Niat Puasa Syawal 2024, Kapan Waktu Melaksanakannya, dan 5 Keutamaannya/Freepik
Niat Puasa Syawal 2024, Kapan Waktu Melaksanakannya, dan 5 Keutamaannya/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Usai melewati bulan ramadan, kini kita memasuki bulan syawal.

Di bulan ini, seorang Muslim disunnahkan untuk mengerjakan puasa Syawal selama enam hari. Rasulullah dalam sebuah haditsnya menyebutkan, pahala orang yang melaksanakan puasa Syawal setara dengan berpuasa setahun lamanya. 

"Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim).

Untuk menjalankan ibadah puasa syawal, ada niat yang harus dibaca berikut ini

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah.”

Idealnya puasa sunah Syawal enam hari dilakukan persis setelah Hari Raya Idhul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal. Tetapi orang yang berpuasa di luar tanggal itu, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seperti pahala puasa wajib setahun penuh.

Bahkan orang yang mengqadha puasa atau menunaikan nazar puasanya di bulan Syawal tetap akan mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunnah Syawal. Saking besarnya keutamaan puasa ini, seseorang yang berhalangan melaksanakannya di bulan Syawal, dianjurkan mengqadhanya di bulan lain.

Dilansir dari NU Online, setidaknya ada lima keutaman bagi Muslim yang melaksanakan puasa sunnah Syawal dengan mengutip pandangan Imam Ibnu Rajab al-Hanbali. 

Berikut 5 keutamaan puasa Syawal: 

1. Penyempurna puasa Ramadhan

Puasa sunnah Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadhan. Hal ini sebagaimana shalat yang bila ingin menyempurnakan shalat fardu, maka seseorang dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah rawatib, yaitu qabliyah dan bakdiyah.  "Begitu pun puasa sunnah Syawal yang dapat menyempurnakan puasa Ramadhan," tulis Ustadz Amien Nurhakim, dikutip NU Online, Kamis (11/4/2024). 

2. Sempurnakan pahala puasa

Puasa sunnah Syawal memiliki keistimewaan untuk menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala puasa setahun. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan Rasulullah dalam haditsnya.

3. Tanda puasa Ramadan diterima

Puasa sunnah Syawal menjadi pertanda puasa Ramadhan diterima oleh Allah. Ustadz Amien Nurhakim menjelaskan, umat Islam yang membiasakan puasa setelah selesainya puasa Ramadhan adalah orang yang beruntung.

Sebab kebiasaan tersebut menjadi pertanda diterimanya puasa yang dikerjakan sebelumnya. Keterangan mengenai ini dikutip oleh Ustadz Amien Nurhakim dari pernyataan ulama yang menyebutkan bahwa ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya. Karena itu, siapa pun yang berbuat kebaikan kemudian mengikutkannya dengan perbuatan baik lainnya, maka hal yang demikian adalah tanda diterimanya kebaikan yang pertama. 

Begitu juga orang yang berbuat baik kemudian mengikutkannya dengan perbuatan buruk, maka yang demikian adalah tanda ditolaknya kebaikan yang ia kerjakan.

4. Tanda syukur kepada Allah

Puasa sunnah Syawal sebagai tanda syukur kepada Allah. Jamak diketahui bahwa di bulan Ramadhan banyak anugerah yang diberikan Allah. Seperti ampunan, pahala yang berlipat-lipat, dan seterusnya. Ini ditegaskan juga dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah ra yang artinya: "Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” [dalam riwayat lain]: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

"Karena ampunan inilah patutnya kita bersyukur kepada Allah dengan melakukan ketaatan berupa puasa Syawal," jelas Ustadz Amien Nurhakim. 

5. Tanda ibadah Ramadan tak terputus

Puasa sunnah Syawal menandakan bahwa ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan tidak terputus. Spirit beribadah pada bulan Ramadhan hendaknya tidak sekadar menjadi musiman, melainkan harus dipertahankan di bulan-bulan berikutnya.  Sementara puasa Syawal dapat dikatakan adalah salah satu bentuk usaha yang dapat kita lakukan untuk melestarikan ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan.

"Dengan selesainya bulan suci Ramadhan, bukan berarti ibadah yang kita amalkan selesai sudah, namun hendaknya kita berusaha untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan-bulan selanjutnya sebagaimana di bulan Ramadhan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper