Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PKB Menunggu: Tak Pernah Jadi Oposisi, Pesimistis Diajak Gabung Pemerintahan

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih masih dalam posisi untuk memutuskan akan menjadi oposisi atau bergabung bersama pemerintahan.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (6/4/2024). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (6/4/2024). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)

Bisnis.com, JAKARTA — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih dalam posisi untuk memutuskan akan menjadi oposisi atau bergabung bersama pemerintahan baru.

Apalagi, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengakui bahwa partainya belum memiliki pengalaman menjadi oposisi.

Hal itu disampaikan Jazilul untuk merespons pertanyaan awak media terkait posisi partai berlambang bola dunia itu pada pemerintahan periode 2024–2029.

"PKB belum punya pengalaman di luar pemerintahan. Untuk itu nanti kita lihat, belajar dulu kan kalau kita ini," kata Jazilul di Kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (6/4/2024) seperti dilansir Antara.

Jazilul juga pesimistis akan adanya ajakan untuk bergabung ke dalam pemerintahan baru. Meski begitu, dia menilai di Indonesia tak ada partai oposisi.

"Kan di Indonesia tak ada oposisi," ujarnya.

Oleh karena itu, jelasnya, PKB masih menunggu atau wait and see setelah Pilpres 2024. Sebab, PKB selama ini selalu menjadi bagian dari pemerintahan

"Maksud saya tunggu dulu, yang jelas selama ini PKB menjadi bagian dari pemerintahan," jelas Jazilul.

Seperti diketahui, KPU RI menetapkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan capres-cawapres terpilih pada Pilpres 2024.

Sementara itu, PKB bersama Nasdem dan PKS mengusung paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang merupakan ketua umum partai yang dibesarkan Abdurrahman Wahid atau Gusdur itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper