Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Geram dengan Standard Ganda AS Saat Tangani Konflik di Dunia

Presiden Putin geram dengan standard ganda Barat saat tangani konflik. AS dan sekutunya kerap mengambil sikap terhadap sebuah konflik tanpa pertimbangan PBB
Putin Geram dengan Standard Ganda Barat Saat Tangani Konflik di Dunia. Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS
Putin Geram dengan Standard Ganda Barat Saat Tangani Konflik di Dunia. Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin geram dan mengecam standard ganda Barat dalam menangani konflik.

Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) mengambil tindakan sendiri di Irak, Suriah, dan bekas Yugoslavia tanpa persetujuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Kalau mereka punya izin, mengapa negara lain tidak diperbolehkan melindungi kepentingan vital mereka dengan cara yang sama?” kata Putin, saat pertemuan dengan peserta World Youth Festival, dilansir TASS, Kamis (7/3/2024).

Putin juga mempertanyakan sikap Barat yang membenarkan pemboman terhadap Yugoslavia. Dia tidak menampik bahwa peperangan adalah sebuah tragedi yang tidak seharusnya terjadi. Bahkan, kini peperangan terjadi di banyak tempat.

“Ya memang situasinya sulit, banyak masalah dan banyak titik konflik,” kata Putin, saat bertemu dengan peserta World Youth Festival.

Adapun, beberapa tahun terakhir beberapa negara terlibat konflik yang menyebabkan perang pecah. Misalnya, konflik Rusia dan Ukraina telah terjadi lama, tetapi perang fisik baru benar-benar terjadi pada 2022.

Setali tiga uang, perang antara Israel dan militan Hamas Palestina telah terjadi bertahun-tahun. Tensi konflik meninggi lagi sejak Oktober 2023 di mana Hamas melakukan penyerangan yang menyebabkan banyak korban jatuh dari pihak Israel. Kini, keduanya tercatat saling balas serangan dan melakukan penyanderaan.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper