Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa negaranya telah kehilangan 31.000 tentara sejak perang Rusia vs Ukraina meletus pada dua tahun yang lalu. Dia menekankan keputusan dari Kongres Amerika Serikat (AS) untuk bantuan senilai US$60 miliar diperlukan dalam waktu satu bulan.
Menurutnya, Ukraina memiliki "rencana yang jelas" untuk 2024, sambil membuat klaim besar bahwa sebagian dari strategi pertempuran pada 2023 telah bocor ke Rusia.
Dengan perang yang kini memasuki tahun ketiga, Rusia telah mendapatkan momentum baru, mengeksploitasi defisit amunisi dan kekurangan pasukan di Kyiv.
Dukungan AS, yang merupakan jalur penyelamat yang penting, menghadapi hambatan besar di Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin oleh Partai Republik, bahkan setelah paket bantuan senilai US$95 miliar untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan lolos dari Senat.
"Ketika kita berbicara tentang bantuan AS, kita harus memahami bahwa ini bukan dukungan keuangan, terutama senjata. Sistem pertahanan udara Patriot berharga US$1,5 miliar, tetapi Anda tidak dapat membelinya tanpa AS dan tidak ada sistem serupa di dunia. Kami dapat menemukan uang, tetapi kami tidak akan menemukan senjata sebanyak itu," kata Zelenskiy kepada para wartawan di Kyiv dilansir dari Bloomberg, Senin (26/2/2024).
Ketika pasokan militer ke Ukraina semakin menipis, pasukan Rusia mencetak kemenangan simbolis bulan ini. Hal itu terjadi ketika Ukraina menarik tentaranya keluar dari kota Avdiivka di bagian timur yang diperebutkan setelah berbulan-bulan bertempur.
Baca Juga
Pasukan Kremlin sedang menyelidiki pertahanan Ukraina di tempat lain di sepanjang garis depan sepanjang 1.200 kilometer (746 mil).
Zelenskiy mengatakan bahwa 2024 akan menentukan bagaimana perang akan berakhir, dan menyebut pemilihan umum AS pada bulan November sebagai titik kritis yang potensial.
"Akan sulit bagi kami dalam beberapa bulan mendatang karena ada fluktuasi di AS yang berdampak pada beberapa negara, meskipun Uni Eropa menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi pemimpin dengan dukungannya," kata Zelenskiy.
Ukraina memperkirakan Rusia akan mempersiapkan aksi balasan pada akhir Mei atau awal musim panas pada tahun ini. Dia juga bersumpah pasukan Ukraina siap menghadapi Rusia.
"Titik kritisnya adalah pemilihan umum di AS, dan kemudian kita akan memahami apa yang akan terjadi setelahnya," tambahnya.
Zelenskiy mengatakan bahwa Ukraina membutuhkan dua atau tiga jenis senjata untuk menghentikan serangan Rusia dan mematahkan garis pertahanan pasukan Moskow.
"Jika Ukraina mendapatkan 10 sistem Patriot untuk pusat-pusat industri utama, jika kita dapat menggunakannya lebih dekat ke medan perang, mereka tidak akan bisa maju. Ukraina akan menghancurkan garis pertahanan mereka. Ini akan mengubah situasi secara radikal," ungkapnya.
Pemimpin Ukraina tersebut mengatakan bahwa pemerintahnya tidak memiliki data yang tepat mengenai berapa banyak warga sipil yang kehilangan nyawa mereka dalam dua tahun terakhir karena beberapa daerah diduduki, meskipun angkanya adalah puluhan ribu orang terbunuh akibat perang.
Sementara Zelenskiy mengungkapkan angka resmi pertama untuk kerugian militer dalam beberapa bulan terakhir, dia menolak untuk menyebutkan jumlah korban luka-luka, dengan mengatakan bahwa hal itu akan membantu militer Rusia.
Presiden Ukraina mengklaim bahwa beberapa rencana serangan balasan Kyiv pada 2023 di bagian tenggara negara itu telah bocor ke Rusia.
"Saya akan terbuka dengan Anda: aksi serangan balasan kami pada musim gugur tahun lalu sudah ada di meja Kremlin sebelum aksi serangan balasan itu dimulai," kata Zelenskiy, tanpa mengatakan siapa yang dia pikir berada di balik kebocoran informasi tersebut.