Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam negara-negara Barat bahwa mereka berisiko memicu perang nuklir jika mengirim pasukan untuk berperang di Ukraina. Putin juga memperingatkan bahwa rusia memiliki senjata untuk menyerang sasaran di Barat.
Perang di Ukraina telah memicu krisis terburuk dalam hubungan Rusia dengan negara-negara Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962. Putin sebelumnya telah berbicara tentang bahaya konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia, namun peringatan perang nuklir ini adalah salah satu yang paling eksplisit.
Melansir Reuters, Jumat (1/3/2024), Putin menegaskan tuduhannya bahwa Barat bertekad melemahkan Rusia. Dia menyatakan bahwa para pemimpin Barat tidak memahami betapa berbahayanya campur tangan mereka dalam urusan dalam negeri Rusia yang dianggapnya sebagai urusan dalam negeri negara barat.
Dia mengawali peringatan nuklirnya dengan merujuk secara spesifik pada sebuah gagasan, yang dilontarkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Senin, mengenai rencana anggota NATO Eropa mengirim pasukan darat ke Ukraina.
Saran tersebut dengan cepat ditolak oleh Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan negara-negara lain.
“(Negara-negara Barat) harus menyadari bahwa kita juga mempunyai senjata yang dapat mengenai sasaran di wilayah mereka. Semua ini benar-benar mengancam konflik dengan penggunaan senjata nuklir dan penghancuran peradaban. Tidakkah mereka mengerti?!” kata Putin.
Baca Juga
Berbicara menjelang pemilihan presiden pada 15-17 Maret 2024 mendatang, yang dipastikan akan kembali memilihnya untuk masa jabatan enam tahun berikutnya, Putin memuji persenjataan nuklir Rusia yang sangat modern dan terbesar di dunia.
“Kekuatan nuklir strategis berada dalam kondisi kesiapan penuh,” katanya.
Putin mengatakan senjata nuklir hipersonik generasi baru yang pertama kali dibicarakannya pada tahun 2018 telah dikerahkan atau berada pada tahap di mana pengembangan dan pengujian sedang diselesaikan.
Dalam pidatonya, Putin menyarankan para politisi Barat untuk mengingat kembali nasib orang-orang seperti Adolf Hitler dari Nazi Jerman dan Napoleon Bonaparte dari Prancis yang gagal menginvasi Rusia di masa lalu.
“Tetapi kini konsekuensinya akan jauh lebih tragis. Mereka menganggapnya (perang) adalah sebuah kartun,” tegasnya.
Putin menuduh para politisi Barat melupakan arti perang yang sebenarnya karena mereka tidak menghadapi tantangan keamanan yang sama seperti yang dihadapi Rusia dalam tiga dekade terakhir.