Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peneliti BRIN Sayangkan Keputusan KPU Hapus Grafik Real Count Sirekap

Hilangnya grafik hasil penghitungan suara Pemilu berdasarkan real count Sirekap pada laman pemilu2024.kpu.go.id menjadi sorotan.
Peneliti BRIN Sayangkan Keputusan KPU Hapus Grafik Real Count Sirekap. Tampilan depan website petugas KPPS menginput data Sirekap/Sirekap
Peneliti BRIN Sayangkan Keputusan KPU Hapus Grafik Real Count Sirekap. Tampilan depan website petugas KPPS menginput data Sirekap/Sirekap

Bisnis.com, JAKARTA - Hilangnya grafik hasil penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) berdasarkan real count Sistem Rekapitulasi Suara (Sirekap) pada laman pemilu2024.kpu.go.id menjadi sorotan. 

Apabila dirunut, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebelumnya memang sudah merekomendasikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menghilangkan grafik tersebut sejak 17 Februari 2024. Rekomendasi itu dikeluarkan imbas banyaknya salah input data dalam Sirekap.

Di sisi lain, laman terbuka itu menjadi rujukan publik untuk melihat perkembangan penghitungan suara Pemilu 2024 baik pemilihan presiden (pilpres) maupun legislatif (Pileg).

Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menilai pemantauan oleh publik terhadap proses penghitungan suara Pemilu 2024 akan tetap berjalan karena sudah ada hasil hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei. Menurutnya, itu bisa menjadi salah satu upaya kontrol publik terhadap penghitungan suara KPU.

Untuk diketahui, penghitungan suara oleh KPU dilakukan dengan rekapitulasi berjenjang dalam rapat pleno terbuka dari tingkat kecamatan hingga nasional. Kendati demikian, dia menilai bahwa 'real count' Sirekap tetap perlu diadakan.

"Saya pikir real count tetap perlu dilanjutkan sebagai bagian dari upaya akuntabilitas proses pemilu," katanya melalui pesan singkat kepada Bisnis, Rabu (6/3/2024).

Di sisi lain, Wasisto menilai ada kontribusi human error terhadap banyaknya kekeliruan atau error dalam proses input data ke Sirekap di masing-masing TPS. Hal itu, lanjutnya, karena proses penghitungan untuk lima kertas suara yang melelahkan bagi KPPS. 

Sebelumnya, anggota KPU Idham Holik menyampaikan penyebab diagram hingga bagan perolehan suara pilpres dan pileg pada Pemilu 2024 dalam real count Sistem Rekapitulasi Suara (Sirekap) mendadak hilang.

Dia menjelaskan saat ini KPU hanya akan menampilkan bukti autentik untuk hasil perolehan suara, yaitu Formulir Model C1-Plano atau catatan hasil penghitungan suara pemilu 2024.

"Kini kebijakan KPU hanya menampilkan bukti autentik perolehan suara peserta pemilu," kata Idham saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Menurut dia, fungsi utama Sirekap adalah menampilkan publikasi foto Formulir Model C1-Plano untuk memberikan informasi yang akurat. Masyarakat juga dapat mengakses informasi itu pada laman https://pemilu2024.kpu.go.id.

Adapun formulir Model C1-Plano di setiap tempat pemungutan suara (TPS) adalah formulir yang dibacakan oleh panitia pemilihan kecamatan (PPK) dalam merekapitulasi perolehan suara peserta pemilu. 

Kemudian, dituliskan dalam Lampiran Formulir Model D. Hasil. Model C1-Plano itu nantinya dimasukkan ke Sirekap untuk kemudian dipindai datanya. Namun, Sirekap tak satu atau dua kali mengalami galat, sehingga mengakibatkan jumlah perolehan suara hasil pindai dan di Model C1-Plano menjadi berbeda.

Idham menilai data yang kurang akurat itu justru memunculkan prasangka bagi publik. Oleh karena itu, KPU mengubah format dalam menampilkan hasil rekapitulasi. 

"Ketika hasil pembacaan teknologi Sirekap, tidak atau kurang akurat dan belum sempat diakurasi oleh uploader, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dan operator Sirekap KPU kabupaten/kota akan jadi polemik dalam ruang publik yang memunculkan prasangka," ujarnya.

Berdasarkan pantauan sejak pukul 20.50 WIB, diagram perolehan suara Pilpres yang biasanya ditampilkan pada laman Sirekap menghilang. Begitupun dengan chart hasil perolehan suara pemilu legislatif DPR RI, DPRD, dan DPD RI.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper