Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung pihak-pihak yang meragukan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebelumnya mengkritik Jokowi tidak bisa kerja.
Hal itu disampaikan Luhut dalam konferensi pers mengenai penyelenggaraan kejuaraan dunia F1 Powerboat (F1H2O) dan Aquabike Jetski yang akan digelar di Danau Toba, Sumatra Utara pada Maret mendatang.
Menurutnya, kejuaraan yang telah dihelat di Danau Toba sejak tahun lalu itu tak terlepas dari peran Jokowi sebagai pemimpin negara.
“Itu terjadi karena kerja sama kita semua dan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Jadi kalau ada orang yang bilang Pak Jokowi enggak bisa kerja, tentunya dia bermasalah,” katanya di Gedung Kemenkomarves, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).
Luhut menyebut, Indonesia bahkan dinobatkan sebagai penyelenggara F1H2O terbaik di antara negara-negara penyelenggara di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari etnis Batak, Luhut lantas mengatakan bahwa perhelatan balapan tersebut bahkan tidak pernah terbayangkan sebelumnya, sehingga patut disyukuri.
Baca Juga
“Orang Batak saya kira tak pernah membayangkan, maaf kalau saya straight forward, bahwa ini akan terjadi seperti ini di sana. Ini buat orang Batak jadi penting, karena ini satu perhelatan yang berlanjut dan ditonton begitu banyak orang. Kita patut syukuri itu,” sambungnya.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan RI itu juga membeberkan dampak ekonomi dari penyelenggaraan F1 Powerboat di Danau Toba. Selain dalam bentuk penerimaan negara, Luhut menyebutkan bahwa dampak itu terasa pada sektor pariwisata.
“Dampak ekonomi karena event F1 Powerboat dan Aquabike tahun lalu mencapai Rp1,68 triliun dan berhasil mendatangkan 100 ribu wisatawan, begitu juga dampak acara bagi daerah kegiatan internasional. Juga memperkenalkan wisata baru ke turis domestik,” pungkas Luhut.
Seperti diketahui, pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok viral lantaran diduga menyebut Prabowo tak sehat dan Jokowi tidak bisa kerja. Pernyataan itu beredar dalam sebuah video di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan Ahok yang sedang berbicara dengan seorang ibu berusia 82 tahun. Dalam percakapan keduanya, diketahui bahwa ibu tersebut memilih Prabowo-Gibran sebagai presiden dan calon presidennya pada Pilpres 14 Februari mendatang.
Akan tetapi, Ahok dengan cukup keras mengatakan bahwa sebaiknya masyarakat memilih presiden yang sehat dan tidak emosional. Meski tidak disebutkan bahwa sosok yang dimaksud adalah Prabowo, tetapi sejak awal ibu tersebut telah mengatakan bahwa dirinya memilih Prabowo.
Ahok pun menyoroti kinerja pemerintahan Jokowi dalam video itu. "Tapi persoalan pilih presiden, kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat. Kita tidak mau pilih orang yang emosional. Kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja," kata Ahok.
Selain menyentil Prabowo, Ahok juga menyeret Gibran Rakabuming Raka. Ahok bertanya tentang kinerja Gibran selama dua tahun menjadi Wali Kota Solo. "Dan kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik. Kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi Wali Kota?" tanya Ahok.
Mantan Gubernur DKI itu juga bertanya tentang apakah selama ini Jokowi bisa kerja atau tidak. "Terus ibu pikir Pak Jokowi juga bisa kerja? Saya lebih tahu dan sebenarnya saya nggak enak bilang depan umum," kata Ahok.