Bisnis.com, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tanggapi narasi yang mengatakan bahwa dirinya adalah "Kuda Putih Jokowi".
Adapun diketahui, narasi "Kuda Putih Jokowi" muncul setelah dirinya mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Pertamina.
Di media sosial, netizen kemudian mulai mengatakan bahwa Ahok bekerja sebagai kuda putih dengan tugas mengacaukan PDIP dari dalam.
Narasi ini kemudian dibantah oleh Ahok dengan mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang terbuka dan tak suka bermain sandiwara. Sehingga narasi yang beredar adalah tidak benar.
"Jadi nggak mungkin namanya saya disusupi Pak Jokowi. Saya di PDI Perjuangan itu sebelum saya kenal Pak Jokowi. Hubungan saya dengan Bu Mega ini sudah seperti keluarga. Jadi nggak ada (kuda putih)," kata Ahok dikutip dari Youtube Liputan 6, Rabu (7/2/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian menjelaskan bahwa Jokowi seharusnya bisa mengikuti sistem meritokrasi seperti yang dilakukan PDIP.
Baca Juga
"Kenapa tiba-tiba bilang anakku nggak bisa, tiba-tiba anakku ikut (cawapres)," lanjut Ahok.
Ia pun menyinggung mengenai perjuangannya memenangkan Jokowi dua putaran yang juga melawan Prabowo.
Adapun di lain kesempatan, Ahok mengatakan bahwa dirinya memiliki sikap loyal atas perjuangan. Hal ini disampaikannya di rumah aspirasi relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).
Sehingga meskipun memiliki hubungan baik dengan Jokowi, Ahok tidak meninggalkan PDIP.
"Makanya saya sangat menghargai Ibu Mega. Beliau tidak pernah ngajak saya menyerang Pak Jokowi," katanya.
Sejalan dengan itu, PDIP juga buka suara mengenai narasi "Kuda Putih Jokowi" yang diberikan kepada Ahok.
Sekjen PDIP Hasto Kristianto dengan tegas menepis isu tersebut dan mengatakan bahwa apa yang dilakukan Ahok saat ini adalah panggilan nurani untuk bangsa.
"Nggak ada kuda putih, tapi itu kemungkinan besar mengejutkan Pak Jokowi. Bagaimana pun Pak Ahok ini adalah one of the person terhadap keberhasilan dari Pak Jokowi saat itu," kata Hasto di depan wartawan pada Senin (5/2/2024).