Bisnis.com, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan sosok ini menjadi dalang yang memenjarakan dirinya pada 2017 lalu.
Hal ini diungkapkannya saat jadi pembicara di acara Eropa Bersatu: Festival Tiga Jari yang berlangsung di Jerman pada 3 Februari 2024 lalu.
Ia mengaku ada seseorang yang menghubunginya dan meminta dirinya mengingat jasa Jokowi yang sudah mengangkatnya menjadi Komisaris Utama Pertamina.
"Saya ga usah sebut namanya, yang udah keluar dari PDIP. Telepon saya, kamu masih ingat loh, jasanya loh napi dijadikan komut. Saya bilang, saya dijadikan napi oleh siapa? Dia juga yang jadikan saya napi toh," kata Ahok dikutip dari Youtube Eropa untuk Ganjar Mahfud pada 3 Februari 2024 lalu.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga diiming-imingi jabatan menteri.
"Saya ditawarkan jadi Dirut Pertamina Juni kemarin. Terus dia bilang begitu menang, Maret ini reshuffle saya diangkat jadi menteri," lanjutnya.
Baca Juga
Namun dengan tegas, Ahok menolak tawaran tersebut dan lebih
memilih melepas jabatan sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
"Justru kalau Ganjar akan kalah, saya harus melepaskan jabatan saya untuk fight kemenangan Ganjar. Kalau kamu merasa Ganjar akan kalah, tidak bisa satu putaran, kamu harus keluar dong, all out berjuang buat dia," ujar Ahok.
Ahok kemudian berharap dengan keluarnya dirinya dari Pertamina akan membuka mata masyarakat untuk melihat kebenaran.
"Saya berharap dengan keluarnya saya dari Pertamina, dengan gaji bonus begitu besar, harusnya bapak sadar kenapa saya lakukan ini. Kenapa saya tidak memihak ke sana," pungkas Ahok.