Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Retno Ungkap 3 Poin Hasil Pertemuan Bilateral Indonesia-Filipina

Menlu RI Retno Marsudi mengungkap salah satu poin hasil pertemuan bilateral Indonesia dan Filipina terkait bidang politik dan keamanan.
Tangkapan layar - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan laporan pelaksanaan Sidang Majelis Umum ke-78 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Tangkapan layar - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan laporan pelaksanaan Sidang Majelis Umum ke-78 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan terdapat tiga poin hasil dari pertemuan bilateral antara Indonesia dan Filipina, pada Rabu (10/1/2024). 

Dia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja selesai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Marcos Jr. di Istana Malacanang, Manila.

"Pertama, di bidang politik dan keamanan. Bapak Presiden dan Presiden Marcos Jr. sepakat untuk memperkuat kerja sama perbatasan, termasuk melalui patroli bersama," katanya, dalam press briefing, Rabu (10/1/2024). 

Retno menjelaskan bahwa Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya mendorong percepatan revisi Perjanjian Patroli Perbatasan (Border Patrol Agreement), Perjanjian Lintas Batas (Border Crossing Agreement) untuk mengatasi dinamika tantangan dan perubahan struktur. 

Lalu, juga mendorong penyelesaian batas landas kontinen antara kedua negara serta penguatan kerja sama pertahanan termasuk pengadaan alutsista.

Kedua, dia mengatakan di bidang ekonomi, Filipina adalah mitra penting ekonomi bagi Indonesia khususnya di perdagangan. 

"Selama 5 tahun terakhir volume perdagangan kita terus meningkat bahkan naik lebih dari 16% pada tahun 2022, dan kalau kita lihat dari angka perdagangan bilateral, jumlahnya sudah melampaui lebih dari US$10 miliar dengan surplus berada di pihak Indonesia," ucapnya. 

Dia menjelaskan bahwa di dalam pertemuan bilateral, Presiden Jokowi dan Presiden Marcos Jr. membahas isu perdagangan dan sepakat untuk terus saling membuka akses pasar baik untuk komoditas Filipina ke Indonesia maupun sebaliknya.

Selain itu, dia juga mengatakan secara khusus, Presiden Jokowi mengharapkan dukungan Filipina untuk meninjau kembali kebijakan pengamanan khusus (special safeguard measures) terhadap produk kopi Indonesia sehingga kebijakan tersebut dapat segera dicabut.

"Presiden juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina pada BUMN Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur penting di Filipina serta mendorong percepatan atau groundbreaking North-South Commuter Railway Project," tambahnya. 

Kemudian ketiga, Retno mengatakan hal yang dibahas juga terkait dengan isu-isu kawasan. Dia menjelaskan bahwa Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya penguatan kesatuan dan sentralitas Asean yang bukan hanya sekedar jargon.

"Beliau juga menegaskan Asean harus tetap berpegang pada prinsip hukum internasional dan menjadi positive force untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper