Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan terkejut mendengar pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ikut mengomentari debat capres akhir pekan lalu.
Debat capres pekan lalu berlangsung cukup dinamis. Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menjadi bulan-bulanan dua capres lainnya karena statusnya sebagai pemegang kebijakan pertahanan.
Namun demikian, upaya dua kandidat lain mengkritisi kebijakan Prabowo justru direspons negatif oleh Jokowi. Ayah dari Gibran Rakabuming Raka itu menyayangkan penyelenggaraan debat calon presiden (capres) ketiga yang dinilai seakan kehilangan substansi, karena saling serang personal.
“Jadi saya malah agak terkejut Pak Presiden kok berkomentar soal debat ya? Jadi saya tidak mau berkomentar terlalu banyak dah, biar publik saja nanti yang menilai," kata Anies dikutip, Selasa (9/1/2024).
Anies juga heran jika debat disimpulkan menyerang personal. Dia berkukuh bahwa debat Minggu kemarin hanya membahas gagasan yang dibawa oleh masing-masing capres.
Eks Gubernur DKI Jakarta ini pun enggan berspekulasi lebih jauh terkait komentar Jokowi yang seakan membela capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Dia menekankan bahwa netralitas yang pernah disampaikan harus selalu dipegang.
Baca Juga
"Saya tidak tahu apakah presiden membantu atau tidak. Seperti pernyataan beliau saya masih pegang bahwa beliau menyatakan netral, kami berpandangan itu harus dipegang terus," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan penyelenggaraan debat calon presiden (capres) ketiga yang dinilai seakan kehilangan substansi.
“Pertama saya memang melihat, substansi dari visi [kontestan] malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa apa, asal [itu soal] kebijakan, asal policy, asal visi ya enggak apa-apa,” ujarnya di rumah makan Kampung Kecil Serang, Banten, Senin (8/1/2024).
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa dalam penyelenggaraan debat yang mempertemukan Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo itu justru lebih mengedepankan saling menyerang personal.
“Namun, kalau yang sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam, mengenai apa hubungan internasional, mengenai geopolitik, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton,” katanya.
Kepala Negara pun berharap sebenarnya agar debat antara kontestan yang akan menjadi pemimpin Negara seharusnya lebih memberikan edukasi kepada penonton atau masyarakat.