Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa Jepang 7,6 SR, Otoritas Peringatkan Potensi Tsunami Hingga 5 Meter

Otoritas Jepang memperingatkan potensi tsunami setinggi 5 meter di wilayah pesisir barat usai gempa 7,6 magnitudo mengguncang negara tersebut Senin (1/1/2023).
Jalan rusak usai gempa  7,6 magnitudo mengguncang  Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa, pada Senin (1/1/2024) pukul 16.10 waktu setempat/Reuters
Jalan rusak usai gempa 7,6 magnitudo mengguncang Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa, pada Senin (1/1/2024) pukul 16.10 waktu setempat/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jepang memperingatkan potensi tsunami setinggi 5 meter di wilayah pesisir barat usai gempa 7,6 magnitudo mengguncang negara tersebut hari ini, Senin (1/1/2023).

Melansir Al-Jazeera, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami besar untuk Prefektur Ishikawa, serta peringatan dengan tingkat lebih rendah maupun imbauan untuk wilayah pantai barat pulau utama Jepang, Honshu.

Sementara itu, lembaga penyiaran publik Jepang, NHK TV, memperingatkan aliran air yang deras bisa mencapai ketinggian 5 meter, sekaligus mendesak masyarakat setempat untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi secepat mungkin.

Diketahui, serangkaian kuat melanda garis pantai sisi barat Jepang, utamanya di wilayah semenanjung Noto yang terletak sekitar 300 kilometer dari ibu kota Jepang, Tokyo.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Jepang  juga telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk prefektur pesisir Ishikawa, Niigata dan Toyama.

“Gelombang tsunami berbahaya setinggi hingga lima meter mungkin terjadi di sepanjang pantai utara Jepang tengah dalam jarak 300 km dari pusat gempa berkekuatan 7,5 skala richter,” demikian pernyataan Badan Meteorologi Jepang.

Selain itu, Juru Bicara Pemerintah Yoshimasa Hayashi mengatakan dalam konferensi pers darurat bahwa pihak berwenang masih memeriksa tingkat kerusakan, dan memperingatkan warga untuk bersiap menghadapi kemungkinan gempa lebih lanjut.

Dalam laporan NHK lainnya, Hokuriku Electric Power disebut sedang memeriksa segala permasalahan dalam sistem pembangkit listrik tenaga nuklirnya.

Juru bicara Kansai Electric Power mengatakan saat ini tidak ada kelainan pada pembangkit listrik tenaga nuklir itu, tetapi perusahaan terus memantau situasinya dengan cermat.

Seperti diketahui, lebih dari satu dekade lalu, gempa bumi besar dan tsunami pernah melanda timur laut Jepang pada 11 Maret 2011. Peristiwa itu menghancurkan kota-kota dan memicu krisis nuklir di Fukushima.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper