Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku diminta oleh sejumlah pengusaha, yang mengikuti aturan tax amnesty alias pengampunan pajak untuk membereskan masalah ketidakpastian hukum. Alasannya, kata Ganjar, para pengusaha mengaku 'diobok-obok' seperti dipersulit hingga diperas.
Kritik itu Ganjar sampaikan ketika memberi pidato dalam acara Sarasehan Nasional Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di kawasan Stadion GBK Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/12/2023).
Awalnya, dia menyatakan ingin membuat pemerintahan yang bersih dan anti korupsi. Oleh sebab itu, mantan gubernur Jawa Tengah ini sempat menanyakan ke para pengusaha apakah mereka akan takut apabila supremasi hukum ditegakkan.
“Tidak Pak, tidak Pak. Kami butuhkan kepastian, maka kalau kami pengusaha yang sudah mengikuti tax amnesty jangan diobok-obok," ujar Ganjar menirukan jawaban para penguasa tersebut.
Menurutnya, para pengusaha itu ingin diberi kemudahan ketika ingin berinvestasi. Dengan begitu, lanjutnya, pemerintah dan swasta bisa bekerja sama untuk membangun negeri.
"Tolong dipercepat kami, karena kami ingin membantu. Bukan dipenggal, dipungli, dikorupsi, dipersulit, dan akhirnya ekonominya jadi high cost economy [ekonomi berbiaya tinggi]," kata Ganjar masih menirukan jawaban para pengusaha.
Baca Juga
Dia mengaku, ketika bersafari politik ke daerah-daerah, pemerintahan yang masih korup selalu menjadi salah satu keluhkan banyak lapisan masyarakat.
"Itu PR besar siapa pun yang menang besok [di Pilpres 2024]. Tidak semudah, tidak semudah yang kita bayangkan," jelas Ganjar.
Sebelumnya, pasangan Ganjar yaitu calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD juga menyinggung bahwa implementasi dari aturan tax amnesty atau pengampunan pajak tidak memberikan hasil yang jelas terhadap negara.
Hal tersebut disampaikan Mahfud MD ketika berdebat soal penerimaan pajak dengan calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
“Untuk menaikkan pajak. Hati-hati loh, rakyat sensitif kalau pajak dinaikkan, kita sudah berkali-kali kami tawarkan tax amnesty, tak jelas hasilnya,” tegasnya dalam acara Debat Kedua Pilpres 2024, Jumat (22/12/2023).