Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka
Pasangan calon nomor urut dua ini mengusung tema yang lebih singkat, yaitu “Bersama Indonesia Maju”.
Visi menuju Indonesia Emas 2045 ini memuat 8 misi asta cita, 17 program prioritas, dan 8 program terbaik hasil cepat yang menggunakan prinsip-prinsip ekonomi Pancasila.
Prabowo-Gibran membawa janji untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi sesuai dengan RPJPN 2025-2045, di mana mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6% hingga 7%.
Hampir sama dengan AMIN, Prabowo turut berencana mendirikan Badan Penerimaan Negara yang baru. Sementara itu, dengan terus menaikkan batas Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan menurunkan tarif PPh 21 untuk mendorong aktivitas ekonomi dalam rangka menaikkan rasio pajak (tax ratio).
Prabowo berniat untuk membenahi iklim investasi dengan kepastian yang ramah, transparan, dan kompetitif dengan negara lain.
Selain itu, juga mengembangkan program-program pembiayaan inovatif (innovative financing) untuk menarik investasi ke dalam negeri sebagai bagian dari program industrialisasi dan hilirisasi.
Baca Juga
Pasangan ini tidak secara spesifik membicarakan terkait pengelolaan APBN maupun APBN, jika mereka terpilih. Prabowo-Gibran juga tidak menyebutkan angka dari target rencana penciptaan lapangan kerja, hanya menekankan kata ‘seluas-luasnya’.
Hal yang tidak ada dalam visi misi AMIN, Prabowo dan Gibran tegas mencantumkan misi untuk melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru secara berkelanjutan.
Selain itu, mereka juga akan melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi berbasiskan sumber daya alam (SDA), termasuk di sekitar maritim untuk membuka lapangan kerja yang seluas- luasnya dalam mewujudkan keadilan ekonomi
Ganjar Pranowo – Mahfud MD
Sedangkan untuk pasangan Ganjar-Mahfud mengusung visi “Menuju Indonesia Unggul dan Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari”.
Dari sisi ekonomi, keduanya menginginkan Indonesia dapat memiliki kekuatan ekonomi unggul berdaya saing yang mereka nilai telah terwujud apabila 17 Juta lapangan kerja baru telah terwujud dengan memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun dan mengurangi jumlah pengangguran hingga mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal.
Ganjar-Mahfud pun ingin memastikan alokasi kredit perbankan minimal 35% untuk koperasi, UMKM, dan perusahaan rintisan diikuti dengan pelatihan serta fasilitasi akses pasar.
Mereka juga menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7% melalui strategi untuk keluar dari middle income trap secara inklusif, dengan meningkatkan peran koperasi dan UMKM, dukungan usaha baru di seluruh wilayah Indonesia, pemanfaatan infrastruktur, ekonomi digital, pengelolaan ekonomi hijau-biru, serta pertumbuhan industri manufaktur di 7,5—8%.
Percepatan penyelesaian IKN juga menjadi komitmen dari paslon yang didukung oleh PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Perindo itu.
“Melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara secara bertahap hingga IKN menjadi titik keseimbangan baru keadilan pembangunan sekaligus simbol Indonesia yang futuristik” tulis dokumen visi misi Ganjar-Mahfud yang diterima Bisnis.
Paslon tersebut juga memprioritaskan untuk mendorong industrialisasi 5.0 yang digerakkan oleh inovasi dan kreativitas. Mengingat, mereka meyakini Indonesia memiliki rantai pasok yang lengkap, dari mulai bahan mentah, tenaga kerja terampil dan pasar yang besar.
Hilirisasi yang merupakan program unggulan Jokowi pun tertuang dalam visi mereka, hilirisasi yang difokuskan menjalar ke ragam sektor mulai dari sumber daya alam pertambangan, perkebunan, pertanian serta perikanan dan kelautan dilakukan secara menyeluruh hingga menciptakan produk akhir bernilai tinggi dengan fondasi industri hulu dan kebijakan TKDN.
Hilirisasi difokuskan pada SDA dan mineral di mana Indonesia memiliki keunggulan komparatif untuk menciptakan keunggulan kompetitif dengan menggunakan pilihan teknologi yang berkelanjutan dengan cakupan pasar seluas-luasnya.
Selain itu, ekonomi kreatif juga menjadi bagian dari visi mereka melalui pendampingan profesional, bahan baku, teknologi, permodalan, hak cipta, pasar, koneksi industri, dan ruang publik, serta memperbanyak infrastruktur creative hub di setiap daerah.
Ganjar-Mahfud pun menegaskan akan mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah serta penguatan sistem pelayanan jasa keuangan syariah termasuk digitalisasi maupun dukungan untuk ekspansi dan keamanan industri keuangan syariah.
Secara terperinci, maksud dari "Indonesia Unggul" dalam visi misi yang diusung adalah kehendak bahwa Indonesia tidak sekadar menjadi negara maju, tidak sekedar menjadi kuat, tidak sekedar berdaya saing. Namun, ada peningkatan kemajuan, kekuatan, dan daya saing yang dicapai melebihi atau melampaui apa yang dicapai oleh negara lain.