Bisnis.com, JAKARTA - Rocky Gerung turut memberikan komentarnya jelang debat Cawapres Jumat 22 Desember 2023, malam WIB.
Debat Cawapres yang akan dihelat nanti malam akan menampilkan Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD untuk saling adu gagasan.
Jurnalis senior, Hersubeno Arief, mengatakan bahwa netizen sangat menunggu-nunggu debat yang akan menghadirkan Gibran tersebut.
Tapi, Rocky Gerung punya pendapat lain. Menurut filsuf dan akademisi kenamaan Indonesia tersebut, yang ditunggu oleh masyarakat bukan substansi debatnya namun kecelakaan yang akan terjadi.
"Sebenarnya orang nunggu kecelakaan dalam debat, bukan nunggu substansi debatnya," kata Rocky Gerung dilansir dari laman YouTubenya.
Bukan hanya itu Rocky Gerung juga megatakan bahwa netizen hanya sedang menunggu kekonyolan yang dilakukan, terutama oleh Gibran.
Baca Juga
"Gibran tuh, perlu dilatih, dia akan bertemu dengan Cak Imin dan Pak Mahfud. Di debat Cawapres, publik menunggu kekonyolan, publik menunggu kelucuan. Jadi bukan pertaruhan ide tapi pertaruhan kekonyolan," ia menambahkan.
Namun yang cukup mendapat sorotan dari Rocky adalah bagaimana Cak Imin akan "membantai" Gibran dengan beberapa pertanyaan menusuk yang dibalut dengan bercandaan.
Menurut Rocky, hanya Cak Imin yang punya potensi untuk melakukan hal tersebut sebab Mahfud MD yang masih menjabat sebagai Menko Polhukam dianggap bagian dari rezim Jokowi.
Karena statusnya itu, Rocky memprediksi bahwa Mahfud MD tak akan berani macam-macam. Apalagi PDIP sendiri telah dengan tegas mengatakan tak mau konfrontasi dengan Jokowi.
"Cak Imin bisa tuh main-mainin Gibran begitu juga dengan Pak Mahfud. Tetapi ada poinnya lain, Pak Mahfud itu bagian dari rezim. Dan kita tahu strategi PDIP tidak mau konfrontasi dengan Jokowi kan," ujar Rocky.
"Jadi Gibran berada di atas angin kan, karena nggak mungkin PDIP menghajar Gibran kan," tambahnya.
Rocky Gerung mengatakan Cak Imin akan dengan berani membully Gibran dalam debat Cawapres mendatang.
"Gibran itu dipersiapkan bisa, tapi Cak Imin itu akan separuh membuully separuh kirim satire. Kalau Pak Mahfud mungkin dia kirim-kirim satire aja tuh. Jadi percuma mempersiapkan Gibran."