Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menegaskan bahwa pemerintah akan segera memutuskan lokasi untuk menampung pengungsi dari Rohingya.
Menurutnya, saat ini Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) akan segera memilih salah satu dari tiga daerah yakni Riau, Aceh dan Sumatera utara yang akan menjadi lokasi penampungan sementara bagi para pengungsi Rohingya.
"[Penanganan pengungsi Rohingya] berproses. Karena ini nanti masih mengundang tiga muspida, tiga provinsi, Riau, Aceh, Sumatera Utara. Itu untuk berembuk mencari satu tempat yang sifatnya sementara," katanya saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (11/12/2023).
Apalagi, Mahfud menekankan bahwa dalam menangani pengungsi Rohingya, Indonesia tidak terikat konvensi PBB tentang pengungsi, melainkan atas dasar kemanusiaan.
Indonesia, kata Mahfud mengedepankan diplomasi kemanusiaan yang berprinsip untuk menolong orang dan menyelamatkan orang sebagai sebuah keharusan.
Meski begitu, dia mengamini bahwa masyarakat Indonesia saat ini juga dalam gejolak untuk mempersoalkan kedatangan pengungsi dari Rohingya tersebut.
Baca Juga
“Banyak yang mempersoalkan, ‘loh pak kami juga lapar, kami juga miskin’. Ya sama-sama ditolong. Namanya negara itu tugasnya kan melindungi hak asasi manusia juga. Semua masih berjalan," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Mahfud melanjutkan bahwa fokus pemerintah saat ini agar tidak ada korban dalam penanganan pengungsi Rohingya. Pemerintah akan menentukan tempat serta pendaan bagi pengungsi Rohingya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa pemerintah masih melakukan komunikasi dengan organisasi internasional dalam mencari solusi terbaik untuk pengungsi Rohingya yang sudah berlabuh di Indonesia.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengamini bahwa saat ini kesepakatan dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) adalah negara memberikan perlindungan bagi pengungsi Rohingnya untuk sementara waktu.
Hal ini disampaikannya kepada wartawan usai melakukan peresmian Stasiun Pompa Ancol Sentiong, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (11/12/2023).
“Saya sampaikan bahwa sementara. Sementara kita tampung dan kami [pemerintah masih berbicara dengan organisasi-organisasi internasional UNHCR dll karena memang masyarakat lokal tidak menginginkannya,” tuturnya.
Sebelumnya, masyarakat pesisir Aceh menolak kedatangan kapal kayu yang membawa ratusan imigran Rohingnya. Penolakan tersebut dilakukan karena seringnya terjadi perselisihan sosial antara imigran dan warga setempat.
Viral di media sosial bahwa warga Aceh menolak pengungsi Rohingnya, karena ekonomi masyarakat setempat juga sedang tidak baik-baik saja pascapandemi Covid-19.
Kendati begitu, warga lokal membagikan makanan untuk dibawa pengungsi Rohingnya. Sebagai informasi, kapal kayu tersebut menurunkan jangkar di pesisir Aceh pada Selasa (14/11/2023), dengan membawa sebanyak 200 orang, gelombang kedua di hari berikutnya berjumlah 174 orang, dan gelombang ketiga pada Rabu (15/11/2023) mencapai 249 orang.