Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan terkait dampak pengungsi Rohingya di Aceh terhadap pariwisata di Indonesia.
Sandiaga mengatakan bahwa dirinya akan terbang ke Aceh pada 22 Desember 2023, dan akan langsung memeriksa dampak pengungsi Rohingya ke pariwisata Indonesia.
"Saya akan ke Aceh tanggal 22 Desember kalau tidak salah akan langsung mengecek bagaimana dampaknya terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif, kami meyakini bahwa kita utamakan keselamatan dari para pengungsi tersebut," katanya, saat ditanyai awak media, di Kemenko PMK, Senin (11/12/2023).
Dia mengatakan bahwa kasus pengungsi Rohingya tersebut harus ditangani secara hati-hati, karena menyangkut hak asasi manusia (HAM), tetapi juga menyangkut tindak pidana perdagangan orang (TPPO), jadi perlu disikapi secara holistik komprehensif.
"Jangan sampai mereka terancam musibah, tapi juga jangan sampai ini mengancam penghidupan dan kegiatan ekonomi dan beban bagi masyarakat Aceh dan pemerintah Aceh," ujarnya.
Meski begitu, sejauh ini pengungsi Rohingya belum mengganggu pariwisata secara skala besar, tetapi cukup mengganggu ketertiban.
Baca Juga
"Belum mengganggu secara skala besar, tapi sudah mulai para gampong-gampong yang ada di Aceh ini melaporkan, kan banyak gampong wisata, bahwa dengan adanya tumpukan manusia yang ada di beberapa wilayah di sana ini menggangu ketertiban dan banyak yang lari dan akhirnya tidak terdeteksi takutnya akan menimbulkan ancaman pada keamanan dan ketertiban di Provinsi Aceh," ucapnya.
Sandiaga menegaskan bahwa soal pengungsi Rohingya masih dalam diskusi dan kajian, yang tentu nantinya akan mengambil kebijakan sesuai dengan pembukaan UUD 1945.
"Kita harus memastikan keselamatan dan kemerdekaan itu adalah hak masing masing individu dan mereka ini juga harus kita fasilitasi tapi tentunya kepentingan masyarakat kita, khususnya masyarakat Aceh tidak terbebani dengan adanya pengungsi Rohingya tersebut," tambahnya.
Seperti diketahui, pengungsi Rohingya secara bertahap terus-menerus tiba di pesisir pantai Aceh, melarikan diri dari negaranya Myanmar sebagai minoritas Muslim, menggunakan perahu kayu.
Kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh menimbulkan masalah dan meresahkan masyarakat setempat, lantaran menggangu ketertiban.