Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, meminta para relawan tidak mempercayai hasil survei elektabilitas capres-cawapres yang beredar.
Arsjad menjelaskan, elektabilitas dalam survei kerap tidak sesuai dengan hasil resmi pemilu. Di mencontohkan hasil Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2013.
"Jangan percaya dengan angka-angka yang ada. Jangan terkilah dengan angka yang ada. Waktu Mas Ganjar mulai jadi [calon] gubernur waktu itu angka 8 persen, Pak Bibit [gubernur Jateng petahana, lawan Ganjar] waktu itu sudah 30 persen. Tapi siapa yang menang? Akhirnya jadi gubernur adalah Mas Ganjar," ujar Arsjad dalam acara Deklarasi Relawan Progresif di Jakarta Selatan, Jumat (8/12/2023).
Dia pun meminta para Relawan Progresif yang sebagian besar terdiri dari pengusaha untuk menoysialisasikan sosok Ganjar-Mahfud ke masyarakat. Arsjad meminta mereka memasang spanduk atau lewat cara-cara kreatif.
"Pasang spanduk di toko-toko di mana Ibu dan Bapak-Bapak semua. Pasang gambar Mas Ganjar dan Prof Mahfud, nomor 3 di kemasan minuman atau makanan di warung-warung Ibu dan Bapak," jelasnya.
Arsjad menekankan, waktu kampanye tidak lama lagi yaitu tinggal 66 hari. Oleh sebab itu, dia ingin setiap relawan bergerak cepat. Dengan begitu, kemenangan pada Pilpres 2024 bisa diraih. TPN Ganjar-Mahfud, lanjutnya, menargetkan kemenangan lewat satu putaran.
Baca Juga
"Kita mempunyai target tetap kita harus optimis menang 54 persen, menang," kata Arsjad.