Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengatakan Pemerintah Indonesia siap mengirim kapal rumah sakitnya bersiaga di perairan sekitar Gaza untuk merawat pengungsi korban perang.
Dia mengatakan Pemerintah Indonesia saat ini dalam proses berkoordinasi dengan negara-negara di sekitar Gaza, Palestina, termasuk di antaranya Mesir untuk pengiriman kapal rumah sakit bantu itu.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkuasa di situ, terutama Mesir dan negara-negara lain untuk memungkinkan korban-korban yang bisa kita evakuasi. Kemudian, kami akan berkoordinasi dengan pihak Mesir di sana, TNI siap mengirim kapal rumah sakit. Kapal rumah sakit standby di sana untuk memberi bantuan lebih banyak,” kata Menhan RI saat ditemui di Base Ops Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (4/11/2023), selepas acara pelepasan pengiriman bantuan Pemerintah RI ke Gaza.
Prabowo menyampaikan pihaknya menginformasikan kepada Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun bahwa Indonesia membuka semua rumah sakitnya untuk menerima pasien-pasien dari Palestina. “Ini sudah kami sampaikan karena ini kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkuasa di situ, terutama Mesir mungkin dan negara-negara lain untuk memungkinkan korban yang bisa kita evakuasi,” katanya.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menyampaikan keterangan di depan wartawan menyebut bantuan yang dikirim dari Jakarta, Sabtu (4/11/2023), merupakan tahap pertama dari dua tahap yang direncanakan.
“Ini adalah bantuan tahap pertama dibawa menggunakan tiga pesawat dan berisi 51,5 ton bantuan berupa bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, dan barang-barang logistik lainnya yang telah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Gaza,” katanya.
Baca Juga
Dia menyampaikan bantuan itu merupakan wujud solidaritas dan kepedulian Indonesia terhadap tragedi kemanusiaan di Gaza.
“Tragedi kemanusiaan di Gaza tidak dapat diterima dan harus sesegera mungkin dihentikan,” kata Presiden Jokowi.
Paket bantuan dari Indonesia itu diangkut menggunakan dua Pesawat C-130 Hercules dari TNI AU dan satu Pesawat Boeing 737 yang disewa Mabes Polri. Total kru pesawat dari TNI AU yang berangkat dalam misi kemanusiaan itu sebanyak 42 personel ditambah dua perwira menengah TNI dari Kementerian Pertahanan RI.
Rute penerbangan pesawat nantinya dari Jakarta, kemudian transit di beberapa negara, dan mendarat di El Arish, Mesir. Bantuan itu kemudian diangkut lewat jalur darat yang dalam pengirimannya dibantu Bulan Sabit Merah Mesir, kemudian diserahkan ke Badan PBB untuk Pengungsi di Palestina (UNRWA).