Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Nabi Zakaria dan Mukjizat Dikaruniai Seorang Anak di Usia Senja

Nabi Zakaria (AS), utusan Allah kepada Bani Israil, memiliki peran penting dalam sejarah Islam. Simak perjalanan hidupnya yang mengajarkan pelajaran berharga.
Simak perjalanan hidup dan mukjizat Nabi Zakaria AS/Pixabay
Simak perjalanan hidup dan mukjizat Nabi Zakaria AS/Pixabay

Nabi Zakaria Alaihi Salam (AS) adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada kaum Bani Israil di Palestina. Lahir pada tahun 91 sebelum Masehi, Nabi Zakaria memiliki peran penting dalam sejarah agama Islam. Meskipun kisah masa kecil dan muda Nabi Zakaria tidak dijelaskan dalam Alquran, banyak hal yang dapat kita pelajari dari perjalanan hidupnya hingga wafatnya.

Pemilihan Nabi Zakaria oleh Allah SWT sebagai seorang nabi memiliki makna tersendiri. Beliau adalah salah satu dari 25 nabi yang menerima wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri. Beberapa nabi lain yang berasal dari kaum Bani Israil meliputi Nabi Yusuf, Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Ilyas, Nabi Ilyasa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Yahya, dan Nabi Isa.

Salah satu hal yang membuat kisah Nabi Zakaria istimewa adalah dipilihnya menjadi nabi oleh Allah SWT saat usianya sudah senja, tepatnya pada usia 90 tahun. Inilah salah satu mukjizat Nabi Zakaria, yang membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang bagi Allah untuk memilih hamba-Nya sebagai rasul.

Meskipun kisah masa kecil Nabi Zakaria tidak dijelaskan dalam Al-Quran, kita tahu bahwa beliau bekerja sebagai seorang tukang kayu. 

Sebagaimana dinyatakan dalam hadis, Rasulullah mengatakan, "Nabi Zakaria adalah seorang tukang kayu." (HR Muslim 4384 dan Ibnu Majah 2141). Ini menunjukkan bahwa Nabi Zakaria hidup sederhana dan menjalani profesi yang jauh dari kemewahan.

Nabi Zakaria AS adalah keturunan Nabi Sulaiman, dan istrinya berasal dari keluarga Nabi Harun. Nama lengkap istrinya adalah Ilyasya binti Faqud bin Qabil. Nabi Zakaria dan istrinya yang sama-sama memiliki keturunan nabi memperoleh berkah luar biasa dengan kelahiran putra mereka, Nabi Yahya.

Nabi Zakaria Merawat Maryam

Salah satu peran penting Nabi Zakaria adalah merawat Maryam, ibunda Nabi Isa. Nabi Zakaria dan istrinya dengan penuh kasih sayang menjaga dan mendidik Maryam sejak kecil. 

Mereka bahkan membangun Mihrab khusus untuk Maryam di Baitul Maqdis, yang merupakan tempat ibadah warisan dari Nabi Sulaiman. Nabi Zakaria dan istrinya merawat Maryam dengan penuh kelembutan, meskipun Maryam bukanlah anak kandung mereka.

Dalam perjalanan berdakwahnya, Nabi Zakaria fokus pada mengajak kaum Bani Israil untuk bertobat dan kembali kepada jalan yang benar. Meskipun berhadapan dengan kesulitan, Nabi Zakaria dikenal sebagai seorang nabi yang lembut dalam berdakwah, dan ia dihormati oleh kaumnya.

Mukjizat Nabi Zakaria

Salah satu mukjizat yang paling terkenal adalah ketika Nabi Zakaria dan istrinya memperoleh seorang anak, Nabi Yahya, meskipun usia mereka sudah sangat tua dan istrinya mandul, Allah SWT mengabulkan doa mereka, dan kelahiran Nabi Yahya adalah mukjizat yang mengagumkan.

Pada suatu hari, malaikat Jibril membawa kabar gembira kepada Nabi Zakaria bahwa ia akan memiliki seorang putra, dan nama putranya adalah Yahya. Nabi Zakaria awalnya terkejut dan meminta tanda dari Allah. Sebagai tanda, Allah memerintahkan Nabi Zakaria untuk tidak berbicara dengan manusia selama tiga malam. Selama periode ini, Nabi Zakaria hanya berkomunikasi dengan manusia melalui isyarat.

Doa Nabi Zakaria yang penuh ketulusan menjadi salah satu pelajaran penting yang dapat dipetik dari kisahnya. Ia berdoa dengan penuh keikhlasan dan berharap agar Allah memberinya seorang keturunan yang baik. Allah mengabulkan doanya dan memberinya seorang anak yang saleh, Nabi Yahya.

Meninggalnya Nabi Zakaria dan Nabi Yahya

Sayangnya, kisah hidup Nabi Zakaria juga mengandung unsur sedih. Putranya, Nabi Yahya, meninggal terlebih dahulu sebelum Nabi Zakaria. Nabi Yahya dibunuh atas perintah Raja Herodes, yang merupakan penguasa Bani Israil yang zalim. Nabi Zakaria juga menghadapi ancaman dari Raja Herodes dan akhirnya mencari perlindungan di sebuah pepohonan. Sayangnya, orang-orang yang mencari Nabi Zakaria diberitahu oleh iblis tentang tempat persembunyian beliau, dan akhirnya, Nabi Zakaria meninggal dunia.

Nabi Zakaria memperlihatkan bahwa ketulusan dalam berdoa dan kesabaran dalam menghadapi cobaan adalah sifat-sifat yang diberkati. Nabi Zakaria dan istrinya adalah contoh yang baik dalam merawat Maryam dan meneruskan ajaran Allah kepada generasi selanjutnya. Semua mukjizat yang beliau alami mengingatkan kita akan kebesaran Allah dan kuasa-Nya dalam mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang tulus.

Kisah Nabi Zakaria memperkuat keyakinan kita bahwa usia, kesulitan, dan keterbatasan tidak menjadi halangan bagi Allah untuk mengabulkan doa dan memberikan mukjizat kepada hamba-Nya yang tulus. Nabi Zakaria adalah contoh teladan bagi kita semua untuk menjalani kehidupan dengan keikhlasan, ketabahan, dan kesabaran dalam menghadapi segala cobaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper