Bisnis.com, JAKARTA - Kisah Nabi Nuh menjadi salah satu kisah nabi yang menginspirasi. Ada banyak pembelajaran yang dapat dipetik dari cerita hidup maupun perjalanan dakwah Nabi Nuh.
Perlu diketahui bahwa Nabi Nuh termasuk Nabi Ulul Azmi. Nabi Ulul Azmi adalah nabi yang memiliki kesabaran, ketabahan, dan tekad kuat dalam menjalankan dakwa islam. Dari 25 Nabi dan Rasul, setidaknya ada 5 Nabi yang mendapatkan gelar Ulul Azmi antara lain; Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas seputar cerita Nabi Nuh singkat yang penuh teladan. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Kisah Nabi Nuh Singkat
Berdasarkan sejarah agama Islam, Nabi Nuh merupakan nabi ketiga setelah Nabi Adam dan Nabi Idris. Berdasarkan penjelasan di zakat.or.id, Nabi Nuh diketahui berdakwah selama 950 tahun, namun pengikutnya tidak lebih dari 80 orang yang terdir atas orang miskin dan lemah.
Beliau telah melakukan berbagai cara agar Bani Rasib meninggalkan maksiat, meninggalkan berhala, dan berbuat kebaikan. Akan tetapi, umat tersebut memiliki sifat keras kepala dan enggan mendengarkan dakwah kisah Nabi Nuh.
Justru sebaliknya, mereka menantang azab karena tidak percaya Nabi Nuh sebagai utusan Allah. Kisah ini tercantum dalam Al-Quran Surat Hud ayat 32.
Baca Juga
قَالُوْا يٰنُوْحُ قَدْ جَادَلْتَنَا فَاَ كْثَرْتَ جِدَالَنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ
قَالُوْا يٰنُوْحُ قَدْ جَادَلْتَنَا فَاَ كْثَرْتَ جِدَالَنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ
Artinya:
“Mereka berkata ‘Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar’.” (Hud:32).
Kaum tersebut selalu mencela Nabi Nuh. Hingga akhirnya, Nabi Nuh berdoa agar Allah memberikan hukuman kepada kaum kafir yang tidak mengikuti perintah Allah.
Lalu, Allah memerintahkan sang Nabi untuk membuat kapal besar yang mengangkut orang-orang beriman dan sepasang hewan. Nabi Nuh pun mengikuti perintah Allah. Bersama dengan pengikutnya Nabi Nuh membuat kapal besar yang kemudian dikenal dengan nama bahtera Nabi Nuh.
Tentu saja, kaum kafir semakin mencela Nabi Nuh karena membuat kapal di tengah gurun. Hingga suatu hari Allah menurunkan hujan deras dan badai yang membuat tempat Nabi Nuh luluh lantah.
Nabi Nuh kemudian menyerukan kepada pengikutnya untuk segera naik ke kapal membawa ternak dan perbekalan. Perlahan namun pasti, air bah mulai menggenangi daratan. Kapal pun melaju melalui genangan air tersebut.
Di tengah perjalanan, Nabi Nuh melihat sang anak yang bernama Kan’an sedang berusaha menghindari banjir. Sebagai orang tua, Nabi Nuh pun memanggil anaknya dan meminta sang anak untuk segera naik kapal bersamanya. Namun, Kan’an membangkang dan meyakini bisa selamat apabila mengungsi ke gunung.
Menyadari anaknya membangkakng seperi orang kafir, Nabi Nuh pun meminta ampunan kepada Allah dan mengikhlaskan Kan’an meninggal bersama orang-orang kafir.
Banjir bandang yang sangat besar membuat kapal Nabi Nuh terus melaju ke arah utara selama berbulan-bulan. Perjalanan tanpa tujuan seperti terombang-ambing di lautan. Nabi Nuh kemudian meminta pertolongan kepada Allah agar ia dan pengikutnya diberi keselamatan. Allah SWT kemudian mengabulkan doa Nabi Muh.
Setelah banjir suruh, bahtera Nabi Nuh menepi di Pegunungan Arafat pada 10 Muharram. Allah memerintahkan Nabi Nuh dan pengikutnya untuk turun dan memulai kehidupan baru. Sebagai bentuk rasa syukur, Nabi Nuh memerintahkan pengikutnya berpuasa Asyura.
Mukjizat Nabi Nuh
Sama halnya dengan Nabi dan Rasul Allah, kisah Nabi Nuh juga memiliki sejumlah mukjizat yang membuatnya berbeda dengan manusia biasa. Adapun mukjizat Nabi Nuh adalah seperti berikut:
- Memiliki umur sangat panjang.
- Bisa membuat kapal Nabi Nuh yang besar dan kokoh.
- Selamat dari azab dan menjadi nenek moyang manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
