Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan kemarahannya atas ledakan di rumah sakit di Kota Gaza yang menewaskan ratusan orang.
”Saya telah meminta tim keamanan nasional untuk terus mengumpulkan informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi,” ungkap Biden seperti dikutip Bloomberg, Rabu (18/10/2023).
Biden juga membatalkan rencana mengunjungi Yordania setelah negara tersebut membatalkan rencana pertemuan dengan para pemimpin Mesir dan Palestina. Pembatalan ini menjadi pukulan bagi upaya diplomatik untuk mencegah perang antara Israel dan Hamas yang mengancam akan melanda kawasan itu.
Baca Juga
Menyalahkan Israel atas apa serangan ke Gaza, para pemimpin Yordania, Mesir dan Otoritas Palestina membatalkan pertemuan yang telah dijadwalkan pada hari Rabu di Amman. Protes anti-Israel meletus di beberapa kota besar di seluruh kawasan.
Sementara itu, Hamas dan tentara Israel saling melempar tuduhan setelah ledakan di Kota Gaza. Hamas menyebutnya sebagai akibat dari serangan udara Israel, sementara tentara Israel mengatakan bahwa rumah sakit itu diserang terkena rudal yang gagal oleh militan Hamas.
Hingga hari ini, lebih dari 3.000 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan Israel ke Gaza sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 di wilayah Israel, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang.
China telah bergabung dengan daftar panjang negara-negara yang mengutuk pengeboman rumah sakit di Baptis Al-Ahli di Gaza, dan menyerukan agar perang tersebut diakhiri.
"China terkejut dan mengutuk keras jatuhnya banyak korban jiwa akibat serangan terhadap rumah sakit di Gaza. China menyerukan gencatan senjata segera dan mengakhiri perang," demikian pernyataan kementerian luar negeri China seperti dilansir AlJazeera.
Amerika Serikat meningkatkan level peringatan perjalanan menjadi level 4, yang berarti warga AS dilarang bepergian ke Lebanon.
Anggota keluarga dari personil pemerintah AS dan staf kedutaan yang tidak penting diizinkan untuk meninggalkan Lebanon setelah kedutaan di Beirut menjadi sasaran para pemrotes yang memicu kebakaran di kompleks tersebut.
"Pada 17 Oktober 2023, Departemen Luar Negeri mengizinkan keberangkatan sukarela dan sementara anggota keluarga personel pemerintah AS dan beberapa personel non-darurat dari Kedutaan Besar AS di Beirut karena situasi keamanan yang tidak dapat diprediksi di Lebanon," ungkap pengumuman Kedutaan Besar AS di Beirut.
Pengumuman tersebut mencatat bahwa demonstrasi besar telah meletus setelah kekerasan baru-baru ini di Israel dan Gaza.
Kedutaaan melanjutkan, warga negara AS harus menghindari demonstrasi dan berhati-hati jika berada di sekitar pertemuan atau protes besar karena beberapa di antaranya telah berubah menjadi kekerasan.
Tentara Israel telah meminta penduduk di Kota Gaza dan di bagian utara untuk mengungsi ke daerah al-Mawasi, di sebelah barat gubernuran Khan Yunis di selatan.
Badan PBB untuk pengungsi Palestina mengatakan Khan Yunis dan wilayah selatan lainnya telah terkena serangan udara Israel pada hari-hari sebelumnya meskipun ada arahan bagi orang-orang untuk pindah ke selatan.
Pada hari Jumat, sedikitnya 70 orang Palestina tewas dalam serangan udara Israel saat mereka melarikan diri dari utara ke selatan.
Sedikitnya 37 orang tewas dalam serangan udara terpisah yang menargetkan dua lingkungan di kamp pengungsi di Gaza utara.
Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan bahwa serangan udara tersebut menghantam daerah Al-Qasaib dan Halima Al-Saadia di Jabalia.
Melansir Aljazeera, di Gaza selatan, sedikitnya dua orang juga tewas dan tujuh lainnya terluka dalam serangan udara Israel pada hari Rabu.
Laporan tersebut mengatakan bahwa pemboman tersebut menghantam sebuah apartemen di kota Hamad di Khan Younis.
Jumlah korban tewas yang belum diketahui juga dilaporkan di Yarmouk menyusul serangan Israel lainnya.
Israel meminta warganya yang tinggal di Turki untuk segera meninggalkan negara tersebut atas kekhawatiran mereka menjadi target kemarahan.
Melansir Times of Israel, Rabu (18/10/2023), Dewan Keamanan Nasional (NSC) Israel mengeluarkan peringatan untuk tidak melakukan perjalanan ke Turki dan Maroko.
Larangan ini didasari oleh kekhawatiran bahwa para pelancong Israel akan menjadi target serangan dari pihak-pihak yang marah atas perang Israel-Gaza yang sedang berlangsung.
NSC mengatakan bahwa mereka menaikkan tingkat kewaspadaan terhadap Turki menjadi 4 dan meminta semua warga Israel di negara tersebut untuk meninggalkan negara itu sesegera mungkin.
Rusia mengusulkan penambahan kecaman terhadap serangan Rumah Sakit Al-Ahli dalam rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang disusun oleh Brasil.
"Hari ini kami menambah amandemen, yang menyangkut kecaman terhadap serangan di Gaza dengan kecaman terhadap serangan terhadap Rumah Sakit Al-Ahli al-Arabi di Gaza," ungkap wakil duta besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy seperti dikutip AlJazeera, Rabu (18/10).
PBB diperkirakan akan melakukan pemungutan suara atas resolusi tersebut pada hari ini. Resolusi yang dirancang Rusia yang menyerukan gencatan senjata gagal di Dewan Keamanan pada hari Senin.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pada Rabu (18/10/2023) pagi bahwa menargetkan rumah sakit Al-Ahli adalah "pembantaian perang yang mengerikan" yang tidak dapat ditoleransi, dan menambahkan bahwa pembicaraan apa pun mengenai hal lain selain menghentikan perang tidak dapat diterima.
“Israel telah melewati semua garis merah. …Kami tidak akan meninggalkan atau membiarkan siapa pun mengusir kami dari sana”, tambahnya.
Melansir Reuters, otoritas kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan bahwa serangan udara Israel menyebabkan ledakan tersebut, sementara militer Israel mengaitkannya dengan kegagalan peluncuran roket yang dilakukan oleh kelompok militan Jihad Islam Palestina.
Setidaknya 500 orang tewas dalam pemboman sebuah rumah sakit Al-Ahli oleh Israel di Kota Gaza, klaim Kementerian Kesehatan Palestina.
Seorang juru bicara kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Perkiraan awal menunjukkan bahwa antara 200 dan 300 orang tewas dalam pemboman yang menargetkan Rumah Sakit Baptist di kota Gaza.”
Kementerian kemudian merevisi angka tersebut menjadi setidaknya 500, AP dan Reuters melaporkan.