Bisnis.com, JAKARTA - Dua kapal Rusia terlihat membongkar kargo di dekat wilayah Ukraina, Senin (16/10), diaykini kapal tersebut membawa amunisi dari Korea Utara.
Royal United Services Institute (RUSI) memperingatkan bahwa dugaan munculnya jalur pasokan dapat menimbulkan konsekuensi besar terhadap perang di Ukraina dan dinamika keamanan internasional di Asia Timur.
Pyongyang dan Moskow belum menanggapi klaim terbaru tersebut. Kedua negara sebelumnya membantah membuat kesepakatan senjata dengan latar belakang hubungan mereka yang memanas dan perang Rusia terhadap Ukraina, yang telah menyebabkan persediaan senjata di Moskow habis setelah pertempuran selama 20 bulan.
RUSI mengidentifikasi Angara dan Maria yang berbendera Rusia melakukan setidaknya empat perjalanan ke dan dari pelabuhan terpencil Rusia, Dunai, dan Najin di Korea Utara antara Agustus dan Oktober 2023.
Amerika Serikat memberikan sanksi kepada perusahaan pemilik kapal tersebut – M Leasing dan Marine Trans Shipping – segera setelah Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022 karena mengangkut senjata atas nama Kremlin.
Kargo Angara dan Maria dilaporkan menuju fasilitas penyimpanan amunisi yang berkembang pesat di kota kecil Tikhoretsk di wilayah Krasnodar Rusia selatan, yang terletak dekat Krimea yang dianeksasi dan 200 kilometer dari perbatasan dengan Ukraina.
Baca Juga
“Dari sini, senjata dan amunisi Korea Utara dapat dikirim ke depot logistik di perbatasan Ukraina untuk didistribusikan ke unit-unit garis depan,” kata RUSI.
RUSI membagikan gambar tersebut beberapa hari setelah Gedung Putih menuduh Korea Utara mengirimkan lebih dari 1.000 kontainer peralatan militer dan amunisi ke Rusia dengan imbalan teknologi senjata canggih Rusia.
Peningkatan lalu lintas kereta api yang “dramatis dan belum pernah terjadi sebelumnya” di sepanjang perbatasan Korea Utara-Rusia dilaporkan minggu lalu oleh Beyond Parallel, sebuah situs web yang dijalankan oleh wadah pemikir Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Washington.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Rusia bulan lalu di tengah kekhawatiran Barat bahwa negara yang terisolasi itu akan memasok senjata ke Moskow untuk serangannya di Ukraina.
Rusia dan Korea Utara, yang merupakan sekutu bersejarah, keduanya berada di bawah sanksi global – Moskow karena serangannya terhadap Ukraina, dan Pyongyang karena uji coba senjata nuklirnya.
Moskow diyakini tertarik membeli amunisi Korea Utara untuk melanjutkan pertempuran di Ukraina, sementara Pyongyang menginginkan bantuan Rusia untuk mengembangkan program rudalnya yang dikutuk secara internasional.