Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zelensky Tuding Rusia Berkepentingan Kobarkan Perang di Timur Tengah

Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia berkepentingan untuk mengobarkan perang di Timur Tengah guna melemahkan persatuan global.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Jumat (4/8/2023), mengatakan bahwa pembicaraan untuk menemukan penyelesaian damai atas perang di Ukraina yang diadakan di Arab Saudi pada 5 dan 6 Agustus 2023 merupakan langkah penting menuju pertemuan puncak perdamaian global./Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Jumat (4/8/2023), mengatakan bahwa pembicaraan untuk menemukan penyelesaian damai atas perang di Ukraina yang diadakan di Arab Saudi pada 5 dan 6 Agustus 2023 merupakan langkah penting menuju pertemuan puncak perdamaian global./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin (9/10/2023) mengatakan bahwa Rusia berkepentingan untuk mengobarkan perang di Timur Tengah guna melemahkan persatuan global.

“Berdasarkan informasi yang tersedia – informasi yang sangat jelas – adalah kepentingan Rusia untuk mengobarkan perang di Timur Tengah untuk menciptakan sumber penderitaan dan penderitaan baru yang akan melemahkan persatuan global, menciptakan perpecahan dan membantu Rusia dalam melemahkan kebebasan di Eropa, " kata Zelensky dalam pidato video malamnya.

Dia mengatakan para propagandis Rusia "bersukacita" atas perkembangan tersebut dan bahwa Iran, yang dia gambarkan sebagai sekutu Moskow, secara terbuka mendukung mereka yang menyerang Israel.

“Semua ini merupakan ancaman yang jauh lebih besar daripada yang dirasakan dunia saat in. Dan kami tahu cara melawan ancaman ini. Kami sedang mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan. Yang paling penting, kami mengadvokasi perlunya persatuan global yang maksimal,” katanya.

Zelensky, dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (8/10/2023), mengatakan Ukraina menunjukkan “solidaritas dengan Israel, yang mengalami serangan berani dan berskala besar”.

Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, tanpa memberikan bukti, bahwa intelijen asing Rusia berusaha menggunakan konflik di Timur Tengah untuk bertindak melawan Ukraina.

Dalam sebuah pernyataan dikatakan, bahwa Rusia telah memberikan senjata yang disita selama pertempuran di Ukraina kepada Hamas dengan tujuan menuduh Kyiv menyelundupkan senjata Barat kepada teroris.

“Ini adalah provokasi lain yang dilakukan musuh yang bertujuan mendiskreditkan Angkatan Bersenjata Ukraina dan menghentikan bantuan militer ke negara kami dari mitra Barat-nya,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper