Bisnis.com, JAKARTA — Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan menanggapi beragam hasil survei capres 2024 yang tak mengunggulkan dirinya dari sisi elektabilitas.
Salah satu hasil survei yang dia soroti adalah yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang menunjukkan bahwa elektabilitasnya bontot dibandingkan dengan kandidat capres lain.
Anies bahkan berkelakar bahwa dia lebih mempercayai pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid yang optimistis bahwa pasangan Anies-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bisa menang pilpres satu putaran.
"Saya lebih percaya Gus Jazilul daripada yang penyelenggara [survei] itu," katanya dalam acara di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (6/10/2023).
Menurutnya, ketimbang menghiraukan hasil survei capres, dirinya lebih fokus pada menjangkau berbagai masyarakat untuk mengirimkan pesan tentang perubahan.
Selain itu, dia menyatakan bahwa timnya tengah memprioritaskan kebutuhan pokok seperti beras agar harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.
Baca Juga
"Itu yang menjadi fokus kita. [Lagi pula] survei-survei ini akan terus menerus ada, ditanyakan 3 bulan lalu, ditanyakan lagi 2 bulan lalu, dan survei memotret hari itu," lanjut Anies.
Dirinya juga menyoroti persentase orang yang belum menentukan sikap dalam tiap survei. Menurutnya, hal ini dapat menjadi pembeda dalam pilpres sesungguhnya, yang mungkin tidak sesuai dengan prediksi para penyelenggara survei.
"Itu juga yang kami rasakan di Pilkada Jakarta [2016], pengalaman kemarin tidak ada satupun dari survei yang memprediksi akan menjadi pemenang. Ternyata, survei berbeda dengan hasil pilkada. Jadi, biar sejarah yang membuktikan," pungkasnya.
Sebagai informasi, hasil survei yang dilakukan LSI Denny JA pada September 2023 menunjukkan bahwa Anies meraih elektabilitas sebanyak 14,5 persen, lebih rendah 5,2 persen dari survei sebelumnya.
Menurut survei tersebut, salah satu faktor yang membuat elektabilitas Anies turun adalah penunjukan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi pendampingnya dalam kontestasi Pilpres 2024.