Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai 1 September China Batasi Ekspor Drone, Ini Alasannya

China mengumumkan kontrol ekspor pada beberapa drone dan peralatan terkait drone di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS.
Bendera China berkibar di konsulat China setelah Amerika Serikat memerintahkan China untuk menutup pintunya pada 22 Juli 2020 di Houston, Texas. Menurut Departemen Luar Negeri, Pemerintah AS memerintahkan penutupan konsulat China untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi orang AS. Bloomberg/ Getty Images
Bendera China berkibar di konsulat China setelah Amerika Serikat memerintahkan China untuk menutup pintunya pada 22 Juli 2020 di Houston, Texas. Menurut Departemen Luar Negeri, Pemerintah AS memerintahkan penutupan konsulat China untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi orang AS. Bloomberg/ Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA – China mengumumkan kontrol ekspor pada beberapa drone dan peralatan terkait drone di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) terkait akses ke teknologi, Senin (31/7/2023).

Pembatasan peralatan, termasuk beberapa mesin drone, laser, peralatan komunikasi, dan sistem anti-drone akan mulai berlaku pada 1 September 2023, kata Kementerian Perdagangan China.

Kontrol juga mempengaruhi beberapa konsumen drone dan tidak ada drone sipil yang dapat diekspor untuk tujuan militer, kata juru bicara kementerian dalam sebuah pernyataan.

"Perluasan lingkup kontrol drone China kali ini merupakan langkah penting untuk menunjukkan sikap kami sebagai negara besar yang bertanggung jawab, untuk menerapkan inisiatif keamanan global dan menjaga perdamaian dunia," kata juru bicara yang tidak disebutkan namanya itu.

Dilansir dari Reuters, pihak berwenang telah memberi tahu banyak wilayah yang memiliki industri manufaktur drone.

China memiliki industri manufaktur drone yang besar dan mengekspor ke beberapa pasar, termasuk AS.

Kongres AS pada 2019 melarang Pentagon membeli atau menggunakan drone dan komponen yang diproduksi di China.

Anggota parlemen AS mengatakan bahwa lebih dari 50 persen drone yang dijual di AS dibuat oleh perusahaan DJI berbasis di China dan drone paling populer yang digunakan oleh badan keamanan publik.

DJI mengatakan pada Senin (31/7/2023) bahwa pihaknya selalu ketat mematuhi dan menegakkan hukum dan peraturan negara atau wilayah tempatnya beroperasi, termasuk persyaratan peraturan kontrol ekspor China.

"Kami tidak pernah merancang dan memproduksi produk dan peralatan untuk penggunaan militer. Kami juga tidak pernah memasarkan atau menjual produk kami untuk digunakan dalam konflik militer atau perang di negara mana pun," jelas pernyataan dari DJI.

Sebuah ritel dari Jerman pada Maret 2022 menuduh DJI membocorkan data tentang posisi militer Ukraina ke Rusia yang ditolak perusahaan sebagai tuduhan yang salah dan tidak berdasar.

Kementerian Perdagangan China mengatakan pada bulan April tahun ini bahwa media AS dan Barat menyebarkan tuduhan tidak berdasar bahwa China mengekspor drone ke medan perang di Ukraina.

Pembatasan ekspor drone terjadi setelah China mengumumkan kontrol ekspor pada beberapa logam yang banyak digunakan dalam pembuatan chip bulan lalu, menyusul langkah AS untuk membatasi akses China ke teknologi utama, seperti peralatan pembuat chip.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper