Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Amerika Serikat (AS) tidak mendukung Ukraina dalam peluncuran serangan ke Rusia setelah 2 drone dari Ukraina merusak bangunan di Moskow pada Senin (24/7/2023).
Dia menyatakan bahwa perang dimulai oleh Rusia, dan Rusia dapat mengakhiri perang kapanpun yang mereka bisa.
"Secara umum kami (Gedung Putih AS) tidak mendukung serangan Ukraina ke Rusia," katanya, dalam konferensi pers.
Melansir keterangan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, bahwa negaranya berjanji untuk mengambil tindakan pembalasan yang keras terhadap Ukraina, setelah dua serangan pesawat tak berawak (drone), termasuk satu serangan di dekat markas besar Kementerian Pertahanan Rusia.
"Mereka dapat mengakhirinya kapan saja dengan menarik pasukan dari Ukraina alih-alih melancarkan serangan brutal terhadap warga sipil," ujar Jean-Pierre.
Meski begitu, tidak ada yang terluka dalam serangan di Moskow, yang paling terkenal dari jenisnya sejak dua drone mencapai Kremlin pada Mei lalu.
Baca Juga
Satu pesawat tak berawak (drone) menyerang dekat markas pertahanan Rusia dan seorang pejabat senior Ukraina mengatakan akan ada lebih banyak serangan.
Sementara itu, Kyiv mengatakan serangan pesawat tak berawak (drone) Rusia menghancurkan gudang biji-bijian Ukraina di Sungai Danube dan melukai 7 orang.
Kremlin mengatakan akan melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina. Kyiv dan sebagian besar Barat mengatakan ini adalah perang yang brutal.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa 17 pesawat tak berawak (drone) juga melancarkan serangan semalam di Krimea dari Ukraina.
Kepala Krimea yang dilantik Rusia Sergey Aksyonov menyatakan bahwa drone Ukraina menyerang gudang amunisi dan merusak bangunan tempat tinggal.