Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Klaim Teroris Ukraina Luncurkan Serangan Drone ke Moskow dan Krimea

Kemhan Rusia menyatakan drone Ukraina telah digunakan untuk menyerang fasilitas di Moskow dan Krimea.
Drone atau kendaraan udara tak berawak (UAV)./Istimewa
Drone atau kendaraan udara tak berawak (UAV)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Federasi Rusia menyatakan 2 pesawat tempur tak berawak (drone) Ukraina digunakan untuk menyerang fasilitas di Moskow, pada Senin (24/7/2023). 

Serangan drone itu menyebabkan kerusakan pada 2 bangunan non-perumahan. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut setelah semuanya berhasil dilumpuhkan oleh sistem peperangan radio-elektronik dan jatuh. 

Sebuah pesawat tak berawak (drone) jenis helikopter yang tidak membawa bahan peledak jatuh di Pemakaman Pusat di Daerah Administratif Zelenograd, Moskow, pada 24 Juli 2023.

Selain itu, upaya rezim Kyiv untuk menyerang fasilitas-fasilitas di Krimea juga berhasil digagalkan. Secara keseluruhan, 17 pesawat tak berawak (drone) diluncurkan. 

Adapun 14 di antaranya berhasil dilumpuhkan dengan menggunakan sistem perang radio-elektronik. 

Setelah dilumpuhkan, 11 drone di antaranya jatuh di Laut Hitam dan 3 lainnya jatuh di wilayah semenanjung, serta 3 drone lainnya dihancurkan oleh pasukan pertahanan udara. Tidak ditemukan adanya korban jiwa. 

Menurut Kepala Republik Krimea Sergey Aksyonov, sebuah depot amunisi dihantam di Distrik Dzhankoi. Serpihan drone merusak sebuah rumah pribadi di Distrik Kirovsky.

Melansir keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Ukraina telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. 

Menteri Transformasi Digital Ukraina Mikhail Fyodorov secara terbuka mengkonfirmasi keterlibatan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam serangan-serangan tersebut dan menyatakan bahwa Kyiv akan melanjutkan serangan-serangan tersebut, dan jumlahnya akan meningkat.

Menurut Kemlu Rusia, kepemimpinan militer dan politik Ukraina sekali lagi menggunakan metode teroris untuk mengintimidasi penduduk sipil. 

"Serangan-serangan ini tidak memiliki signifikansi militer. Kami mengutuk keras kejahatan baru rezim Kiev ini, dan kami mendesak organisasi-organisasi internasional untuk mengevaluasinya. Tindakan kurang ajar neo-Nazi Ukraina menyoroti niat Barat untuk terus memperburuk situasi," katanya. 

Pihaknya mengatakan bahwa Komite Investigasi Rusia telah membuka proses hukum sehubungan dengan serangan tersebut. Semua pelaku akan ditemukan dan dihukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper