Bisnis.com, JAKARTA – Ukraina mengklaim serangan pesawat tak berawak (drone) di Moskow bagian Tengah pada Senin (24/7/2023).
Hal ini dilakukan setelah rudal Rusia menyerang depo biji-bijian Ukraina di pelabuhan di Odesa, Ukraina.
Di Moskow, polisi menutup jalan-jalan di dekat Kementerian Pertahanan yang merupakan tempat drone hancur setelah serangan, sedangkan drone kedua menghancurkan dinding kaca sebuah gedung perkantoran di distrik Selatan.
"Saat itu pukul 03.39. Rumah benar-benar berguncang," kata Vladimir, 70 tahun yang tinggal di dekat kejadian tersebut.
Dilansir dari Channel News Asia, sumber pertahanan Ukraina mengatakan bahwa serangan itu adalah operasi khusus oleh intelijen militer Ukraina.
Rusia mengatakan bahwa serangan itu bisa memerlukan tindakan pembalasan yang keras.
Baca Juga
"Kami menganggap apa yang terjadi sebagai penggunaan metode teroris dan intimidasi terhadap penduduk sipil," tambah Kementerian Luar Negeri Rusia.
Di Krimea, semenanjung yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014, gubernur yang dilantik Moskow, Sergei Aksyonov, mengatakan gudang amunisi juga dihantam oleh drone.
Sementara itu, di wilayah Odesa, Ukraina, para pejabat melaporkan serangan drone Rusia selama empat jam terhadap infrastruktur pelabuhan di Sungai Danube.
"Sebuah hanggar biji-bijian hancur dan tank-tank untuk menyimpan kargo jenis lain rusak," kata Komando Militer Selatan Ukraina di Telegram.
Wilayah delta Danube yang membentang melintasi Rumania dan Ukraina digunakan sebagai rute ekspor biji-bijian Ukraina merupakan faktor kunci dalam konflik tersebut.