Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya menggelar rekayasa lalu lintas di kawasan Istana Negara dan Monumen Nasional (Monas) dalam rangka Gladi Upacara HUT ke-80 RI.
Kabag Ops Ditlantas PMJ AKBP Robby Hefados mengatakan rekayasa lalu lintas itu digelar mulai dari 07.00 WIB hingga 18.00 WIB. Pelaksanaan rekayasa lalu lintas ini berlangsung pada 13-14 Agustus 2025.
"Dari tanggal 13 dan 14 [Agustus]. Selama dua hari ini ada pengalihan arus," ujar Robby kepada wartawan, Rabu (13/8/2025).
Robby juga merincikan setidaknya ada tiga jalur yang ditutup mulai dari Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Medan Merdeka Barat (sisi timur), Jalan Majapahit (sisi timur).
Di samping itu, dia menekankan, rekayasa lalu lintas ini bersifat situasional. Artinya, penerapan rekayasa lalu lintas ini bergantung pada eskalasi kendaraan di lapangan.
"Pengalihan arus secara situasional jadi tidak berlangsung secara tetap. Ini hanya bersifat situasional," pungkasnya.
Baca Juga
Adapun, berkaitan dengan rekayasa lalu lintas ini, kepolisian mengimbau kepada pengendara kendaraan bermotor yang melintasi tiga jalur itu agar menggunakan jalur alternatif.
"Dimbau kepada pengendara kendaraan untuk dapat kiranya menggunakan jalur alternatif dan ikuti arahan serta petunjuk petugas di lapangan demi kelancaran bersama," tulis @tmcpoldametro di Instagramnya, dikutip Rabu (13/8/2025).
Jumlah Undangan Upacara Bendera di Istana
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan akan ada sebanyak 16.000 orang undangan yang akan menghadiri 17 Agustus 2025.
Prasetyo menjelaskan bahwa panitia telah menyiapkan total 8.000 undangan untuk sesi pagi pengibaran bendera merah putih dan 8.000 undangan untuk sesi sore saat penurunan bendera.
Menurutnya, jumlah tamu undangan yang akan menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2025 telah mencapai kapasitas maksimal.
“Pagi 8.000 total, sore 8.000,” ujarnya usai melaksanakan gladi kotor persiapan upacara di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Lebih lanjut, dia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang antusias ingin ikut merayakan langsung di Istana, tetapi tidak dapat diakomodasi karena keterbatasan kapasitas.