Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lukashenko Puji Pasukan Putin Hancurkan 15 Tank Leopard dalam Satu Pertempuran

Lukashenko memuji keberhasilan tentara Rusia dalam menghadapi serangan balasan dari Ukraina.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko./Istimewa
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko memuji keberhasilan tentara Rusia dalam menghadapi serangan balasan dari Ukraina.

Dia mengungkapkan hal itu saat berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin belum lama ini.

Lukshenko mengakui bahwa menghadapi serangan balasan Ukraina bukan pekerjaan yang mudah. Namun tentara Rusia berhasil membuktikannya bahkan menghancurkan beberapa senjata Ukraina yang disuplai oleh negara-negara NATO.

"Kemarin adalah hari yang sulit. Menurut data kami, lebih dari 15 Leopard [tank buatan Jerman] dan lebih dari 20 Bradley [kendaraan tempur infanteri AS] dihancurkan dalam satu pertempuran. Ini, saya pikir, belum pernah terjadi sebelumnya," kata Lukashenko dikutip, Selasa (25/7/2023).

“Di sisi lain, mereka menggunakan unit yang dilengkapi dengan perangkat keras asing,” timpal Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Lukashenko menekankan bahwa penghancuran sejumlah perangkat keras membuktikan kerugian besar Angkatan Bersenjata Ukraina. Dia dapat memperkirakan banyaknya tentara Ukraina yang tewas karena hancurnya kendaraan lapis baja mereka.

“Saya tahu ini karena saya menjabat sebagai perwira tentara lapis baja pada masa itu. Oleh karena itu, saya mengerti apa artinya menghancurkan begitu banyak kendaraan tempur infanteri dan, yang paling penting, Leopard yang banyak dibanggakan."

Presiden Belarusia itu kemudian mengutip perkiraan AS yang menyebut Ukraina kehilangan 26.000 tentara sejak dimulainya serangan balasan.

"Lebih!," jawab Vladimir Putin.

"Ini sudah lebih. Nah, seminggu yang lalu mereka memperkirakan kerugian Ukraina yang tidak dapat diperbaiki lebih dari 26.000. Dari 4 Juni [sejak peluncuran serangan balasan]. Saya mencatat data mereka," kata presiden Belarusia itu.

"Bahkan lebih," kata pemimpin Rusia itu dengan tegas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper