Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasukan Khusus Belarusia Siap Militer Lawan Terorisme

Latihan kesiapan tempur dilakukan atas perintah Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko di bawah komando Alexander Volfovich.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko./Istimewa
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris negara Dewan Keamanan Belarusia, Alexander Volfovich mengatakan bahwa pasukan khusus Belarusia siap untuk misi kontraterorisme atau melawan terorisme.

Volfovich menyatakan hal tersebut saat mengomentari hasil pemeriksaan dari sistem respons terorisme negara.

“Alat dan kekuatan yang terlibat dalam operasi kontraterorisme secara umum memenuhi tujuannya. Komandan memiliki pemahaman bahwa pasukan khusus kami siap untuk misi ini. Tentu saja, ada sesuatu yang harus dikerjakan pada masa depan,” kata Volfovich.

Lebih lanjut, Volfovich mengatakan bahwa latihan kesiapan tempur Belarusia itu ialah menjadi tahap berikutnya, seperti dilansir dari TASS, Rabu (14/12/2022). 

“Dan jika situasinya meningkat, jika situasinya berkembang, tentu saja, angkatan bersenjata akan langsung turun tangan. Kekuatan dan sarana itu yang terutama dalam kesiapan konstan, hari ini mereka sedang diuji, dan kekuatan pertahanan utama akan selanjutnya," lanjutnya.

Sebelumnya, latihan kesiapan tempur dilakukan atas perintah Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko di bawah komando Alexander Volfovich.

Kepala Departemen Kerja Sama Militer Internasional di Kementerian Pertahanan Belarusia Valery Revenko, pada Selasa (13/12/2022) mengatakan bahwa Belarus mengadakan latihan kesiapan tempur tak terjadwal untuk tujuan pertahanan.

"Upaya ini bersifat defensif. Ada pemeriksaan selektif terhadap lembaga manajemen militer dan unit militer. Para peserta diinformasikan secara bertahap," katanya.

Kementerian Pertahanan mengatakan inspeksi akan komprehensif dan pasukan harus bergerak ke daerah yang ditentukan sesegera mungkin.

"Selain itu juga melakukan penguatan medan, mengatur perlindungan dan pertahanan, serta membangun jembatan penyeberangan melintasi sungai Neman dan Berezina. Karena pemeriksaan tersebut, pejabat memberlakukan pembatasan lalu lintas dan pergerakan orang dan kendaraan di beberapa jalan dan bagian medan," lanjutnya.

Adapun sidak yang dilakukan pada 11-12 Oktober melibatkan sekitar 500 orang dan 50 kendaraan militer. 

Latihan-latihan itu untuk melatih kemampuan pasukan guna beralih ke kesiapan pertempuran, berbaris, penempatan di area yang ditentukan dan pelatihan pertempuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper