Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rumania Klaus Iohannis mengutuk serangan militer Rusia pada 24 Juli di pelabuhan Danube Ukraina.
"Saya mengutuk keras serangan Rusia baru-baru ini terhadap infrastruktur sipil Ukraina di Danube, sangat dekat dengan Rumania. Eskalasi baru-baru ini menimbulkan risiko serius bagi keamanan di Laut Hitam,” kata Iohannis.
Pada malam 24 Juli, pasukan Rusia meluncurkan drone Shahed-136 di pelabuhan Sungai Danube di Izmail dan Reni, yang terletak di Oblast Odesa. Pelabuhan hanya berjarak 200 meter dari perbatasan Rumania.
Serangan udara tersebut melukai beberapa orang dan merusak unit penyimpanan biji-bijian. Komando Operasi Selatan Ukraina mengumumkan bahwa pasukan Ukraina menembak jatuh tiga drone.
Serangan pesawat tak berawak mengikuti serangan berhari-hari terhadap infrastruktur pelabuhan dan biji-bijian Odesa. Agresi militer Rusia bertepatan dengan penarikannya dari Black Sea Grain Initiative, menimbulkan risiko besar bagi koridor biji-bijian yang berharga.
Dalam pernyataannya yang mengutuk serangan tersebut, Iohannis mengakui adanya ancaman terhadap pasokan pangan internasional. "Ini juga mempengaruhi transit biji-bijian UA lebih lanjut dan dengan demikian ketahanan pangan global," katanya.
Baca Juga
Pelabuhan Izmail dan Reni adalah dua dari tiga pelabuhan terakhir yang masih beroperasi di Ukraina. Danube telah menjadi satu-satunya rute ekspor biji-bijian Ukraina yang layak sejak Rusia menghentikan kesepakatan biji-bijian.