Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan bahwa Iran percaya bahwa serangan teroris di Jembatan Krimea merusak perdamaian dan keamanan internasional, pada Senin (17/7/2023).
Menurutnya, pihak Teheran merasa prihatin dengan eskalasi perang Rusia vs Ukraina terbaru yang terjadi di Jembatan Krimea tersebut.
"Kami melihat setiap tindakan yang menargetkan eskalasi lebih lanjut di Ukraina sebagai tidak konstruktif karena merusak perdamaian dan keamanan internasional," kata diplomat senior Iran itu dalam konferensi pers di Teheran, seperti dilansir dari TASS, pada Senin (17/7/2023).
Kantor berita FARS Iran melaporkan bahwa republik Islam Iran mengutuk serangan yang merusak Jembatan Krimea tersebut.
Kanaani mengatakan bahwa Teheran menepis tuduhan tentang keputusan baru-baru ini untuk mengirim senjata terlarang ke salah satu pihak dalam konflik. Iran berharap krisis ini akan diselesaikan dengan cara politik.
Komite Antiterorisme Nasional Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina menggunakan dua kendaraan udara tak berawak (UAV, atau drone) untuk melakukan serangan teroris di Jembatan Krimea, semalam.
Baca Juga
Komite Investigasi telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut, yang menewaskan 2 orang dewasa, pasangan suami istri dari Wilayah Belgorod, dan melukai anak kecil.
Selain itu, permukaan jalan Jembatan Krimea telah rusak akibat serangan tersebut, yang juga berpengaruh terhadap terhambatnya lalu lintas.
Seperti diketahui, Kepala Republik Krimea Sergey Aksyonov mengumumkan penangguhan lalu lintas di Jembatan Krimea karena keadaan darurat di area ke-145. Dia tidak merinci penyebab insiden tersebut, pada Senin (17/7/2023).
Menurut Kementerian Transportasi Rusia, jalan raya di Jembatan Krimea rusak, dan kini bentangannya ditopang.
Pengemudi diimbau untuk tidak melakukan perjalanan ke jembatan dan menggunakan jalur darat alternatif melalui wilayah baru Federasi Rusia.