Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat yang ditunjuk Rusia mengatakan bahwa rudal Ukraina menghantam Krimea, bagian wilayah Kherson selatan yang dikuasai Rusia pada Rabu (21/6/2023) malam.
Gerbang ke Krimea yang selama ini dikenal oleh orang Rusia dengan Jembatan Chongar, merupakan salah satu dari segelintir hubungan antara Krimea yang dianeksasi Moskow dari Ukraina pada 2014.
Jalan itu berbeda dengan rute yang digunakan oleh militer Rusia untuk bergerak di antara Krimea dan bagian lain di Ukraina, di bawah kendalinya, seperti dilansir dari Reuters, pada Kamis (22/6/2023).
Tidak ada komentar langsung dari Kyiv yang mengatakan ingin merebut kembali Krimea dan mengusir semua pasukan Rusia dari wilayahnya.
Gubernur Kherson yang ditunjuk Rusia Vladimir Saldo mengatakan selama operasi militer khusus jembatan itu telah rusak tetapi tidak ada korban jiwa.
Gambar yang diunggah Saldo di Telegram menunjukkan lubang besar di permukaan jembatan dengan air terlihat di bawahnya dan puing-puing berserakan di dekatnya.
Baca Juga
Saldo menyatakan dari informasi awal menunjukkan Ukraina kemungkinan telah menggunakan rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris untuk serangan tersebut.
"Teroris Kyiv ingin mengintimidasi penduduk Kherson dan menyebarkan kepanikan di antara penduduk, tetapi mereka tidak akan berhasil," ujarnya.
Dia mengatakan akan memperbaiki jembatan dengan cepat, dan jalur kendaraan di wilayah itu akan segera diperbaiki.
"Kami memiliki jawaban untuk setiap gerakan musuh. Hubungan antara wilayah Kherson dan Krimea terus beroperasi rute cadangan telah diatur untuk sementara untuk lalu lintas kendaraan," tambahnya.
Gubernur Krimea yang ditunjuk Rusia Sergey Aksyonov mengatakan kepada orang-orang untuk tetap tenang dan para spesialis sedang memeriksa lokasi untuk menentukan pengerjaan lalu lintas di atas jembatan dapat dilanjutkan.