Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies dan AHY Kompak Pertanyakan Pembangunan IKN Jokowi

Anies Baswedan dan AHY kompak mempertanyakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang gencar digaungkan Jokowi.
Bakal calon Presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan datang ke Ancol untuk menonton Formula E Jakarta 2023, sabtu (3/6/2023). JIBI/Bisnis- Nabil syarifudi Alfaruq
Bakal calon Presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan datang ke Ancol untuk menonton Formula E Jakarta 2023, sabtu (3/6/2023). JIBI/Bisnis- Nabil syarifudi Alfaruq

Bisnis.com, JAKARTA - Dua tokoh yang berpotensi maju sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) di Pilpres 2024, Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kompak mempertanyakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Memang, nasib mega proyek IKN menjadi isu khusus jelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Banyak tokoh yang berniat maju di Pilpres 2024 tak ragu menyatakan akan lanjutkan proyek besutan Jokowi itu, namun tampaknya Anies dan AHY ambil langkah yang berbeda.

Anies misalnya, mengaku heran seringkali dihadapkan dengan pertanyaan mengenai perencanaan dan pembangunan IKN di banyak forum.

Padahal, lanjutnya, banyak isu lain yang juga tak kalah penting untuk ditanyakan.

Anies pun balik bertanya, apakah dalam program besar pemerintahan Jokowi itu memang ada permasalahan yang perlu ada jawaban penyelesaiannya.

“Saya juga kadang heran kenapa sering ditanyakan ya [persoalan IKN] ini apa ada masalah ya sebetulnya? Kok saya tidak ditanyakan pangan murah, subsidi BBM, itu tidak pernah ditanyakan, tetapi IKN selalu di ditanyakan ya. Apa sebenarnya dalam alam bawah sadar kita ada banyak pertanyaannya?,” ujarnya dalam Rakernas XVI APEKSI 2023, di Makassar, Kamis (13/7/2023).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menjabarkan jika setiap program direncanakan dengan baik dan memiliki dasar yang kuat maka tak perlu otot politik untuk memaksakan proyek itu bisa dilaksanakan.

“Sesuatu yang punya dasar kuat dan baik dirasakan masyarakat dengan sendirinya akan menggelinding, tetapi kalau tidak memiliki dasar yang kuat dan tidak jelas siapa yang akan mendapat manfaat, maka wali kota harus kerja keras pakai otot politik untuk membuat program yang diinginkan jalan. Jadi saya melihat bila ini rencana yang baik pasti jalan terus, tetapi kalau ini ada masalah ya maka yang terjadi sebaliknya,” pungkas Anies.

Pertanyaan Sinis

Sementara itu, AHY melemparkan pertanyaan yang lebih sinis.

Putra mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mempertanyakan urgensi pembangunan IKN pada saat ini. Menurutnya, masih banyak masalah lebih genting yang harus diselesaikan.

AHY menjelaskan, saat ini utang pemerintah mencapai Rp7.800 triliun lebih. Namun, pemerintah justru terus menggenjot pembangunan IKN.

"Apakah hari ini memang kondisi negara memungkinkan untuk segera membangun Ibu Kota Negara baru, misalnya? Punya enggak uangnya kita kira-kira?" ujar AHY saat menyampaikan pidato alam acara Kick Off Bulan Bhakti DPD Partai Demokrat di Kantor DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2023).

Dia mengakui ide pemindahan ibu kota memang baik, tetapi waktunya yang tak tepat.

AHY meyakini, pembangunan IKN tak menjawab permasalahan yang dirasakan rakyat banyak saat ini sehingga masih bisa ditunda.

Dia melihat masih banyak rakyat yang jauh dari kata sejahtera.

Oleh sebab itu, AHY menegaskan Demokrat bersama koalisi dan calon presiden Anies Baswedan akan merubah fokus orientasi pembangunan apabila dipercaya masyarakat.

"Kita akan meletakkan pembangunan manusia di atas segalanya. Utamanya pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kesejahteraan, termasuk di antaranya pengurangan kemiskinan, mengurangi ketimpangan dan lain-lain," jelas AHY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper