Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

15 Contoh Teks Negosiasi Lengkap dan Strukturnya

Beberapa contoh teks negosiasi dan strukturnya ini mungkin belum kamu ketahui.
contoh teks negosiasi - freepik
contoh teks negosiasi - freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Contoh teks negosiasi perlu kamu ketahui sebagai referensi Ketika seseorang akan bernegosiasi atau melakukan tawar-menawar dengan pihak lain. Hal ini diperlukan agar kedua belah pihak bisa menemukan kesepakatan mengenai suatu hal. 

Negosiasi ini cukup umum dilakukan dalam keseharian. Beberapa contoh situasi yang biasanya terjadi proses yaitu jual beli, penawaran barang, penawaran kerja sama hingga negosiasi dengan rekan kerja atau atasan. 

Contoh Teks Negosiasi dan Strukturnya

1. Contoh Teks Negosiasi Singkat

a. Calon penumpang: “Bang, ke Pasar Baru berapa?”

Tukang becak: “15 ribu mbak”

Calon penumpang: “yah kok mahal banget bang, 5 ribu aja” 

Tukang becak: “aduh, kemurahan mbak. Pasar Baru kan jauh” 

Calon penumpang: “iya deh, saya tambahin jadi 7 ribu, gimana?”

Tukang becak: “naikin dikit mbak, 8 ribu deh”

Calon penumpang: “yaudah bang, saya setuju. Antar ke Pasar Baru ya Bang” 


b. Pembeli: “Bu, saya mau beli gitar ini kira-kira berapa harganya?”

Penjual: “kalau gitar yang itu harganya 800 ribu kak”

Pembeli: “harganya boleh kurang nggak bu?”

Penjual: “hmm, boleh aja. Mau nawar berapa kak?”

Pembeli: “500 ribu bisa gak ya bu?” 

Penjual: “wah kalau segitu belum bisa kak”

Pembeli: “kalau 600 ribu gimana bu?”

Penjual: “belum bisa kak, kalau naik dikit lagi gimana? 650 saya kasih gitar nya” 

Pembeli: “baik bu, ini uangnya”


c. Anak: “ayah, setelah lulus aku mau sekolah di SMA” 

Ayah: “loh, kenapa di SMA? Padahal ayah ingin menyekolahkan kamu di SMK aja nak.”

Anak: “ kok di SMK yah? Kenapa emangnya?”

Ayah: “begini, di SMK itu lulusnya bisa langsung kerja nak”

Anak: “ooh gitu yah, yaudah deh aku setuju kalau gitu” 

Ayah: “baguslah nak kalau kamu memang setuju” 

Contoh Teks Negosiasi di Sekolah

a. Budi: “Assalamualaikum bu, maaf mengganggu waktunya”

Guru: “Waalaikumsalam, apakah ada keperluan nak?” 

Budi: “Saya datang kesini terkait dengan tugas yang diberikan kepada saya minggu lalu, saya belum bisa mengambilnya hari ini” 

Guru: “Kalau belum, berarti kamu tidak punya nilai untuk tugas itu. Bagaimanapun, kamu harus mengirimkannya hari ini, jika tidak, kamu tidak akan mendapat nilai.

Budi: “Saya sudah sakit selama enam hari, Bu, jadi saya tidak bisa mengerjakan tugas   yang Ibu berikan. Saya mohon untuk mempertimbangkannya.

Guru: “Sebenarnya, saya tidak mau menerima alasan apa pun. Tapi karena kamu ingin datang menemui ibu, saya memberimu kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan rumahmu dalam satu hari.”

Budi: “Tidak bisa ditambah bu, satu hari terlalu singkat. Bagaimana kalau dua hari, Bu?”

Guru: “Begini saja, pilih satu hari tapi kamu berpeluang mendapat nilai A atau dua hari tapi nilai maksimalmu B, bagaimana denganmu?”

Budi : “Bingung bu, saya pilih dua hari saja bu.”

Guru: “Yasudah Andi, saya sedang menunggu pekerjaan saya, hati-hati jangan sampai lupa.”


b. Dinda: “Selamat siang Bu guru, saya di sini ingin menyampaikan pendapat mengenai konsep dari foto kelulusan kelas 9.”

Wali Kelas: “Selamat siang juga Dinda. Bukannya sebelumnya telah disepakati secara bersama mengenai konsep pengambilan foto lulusan yang berhubungan dengan lingkungan sekolah? Hal itu supaya anak-anak tetap berpakaian yang sopan dan menghargai nama sekolah juga.”

Dinda: “Iya bu, benar. Akan tetapi setelah kami sekelas membicarakan ulang konsep tema yang akan digunakan dalam foto album kelulusan kelas 9. Seperti terlihat kaku, disini anak-anak meminta supaya konsep yang diberikan dapat lebih meringankan anak-anak untuk berekspresi dan berkreativitas yang lebih tinggi. Sehingga mereka kurang setuju apabila menggunakan konsep yang sebelumnya.”

Wali Kelas: “Jadi anak-anak ingin merubah konsep yang telah ditentukan dengan konsep yang lebih baru dan fresh?”

Dinda: “Iya Bu guru. Agar di dalam foto album pun kamu tidak terlihat kaku.”

Wali Kelas: “Jika keputusan anak-anak seperti itu, boleh saja asalkan konsep baru yang akan ditetapkan tetap dalam syarat ketentuan yang berlaku dan sopan.”

Dinda: “Baik Bu guru, kami semua juga telah menentukan konsep yang baru dan meminta kepada OSIS tentang ketentuan yang harus ada dalam setiap konsep foto album kelulusan kelas 9. Dan konsep yang kami semua buat telah memenuhi syarat pak guru.”

Wali Kelas: “Bagus kalo begitu. Jadi kita sepakat untuk mengganti konsep foto album kelulusan kelas 9 menjadi tema yang baru.”

Dinda: “Baik Bu guru. Terima kasih.”

c. Wali Kelas    : “Jenny, bagaimana rencana Study Wisata ke Pulau Bali, apakah semua anggota kelas setuju?”

Ketua Kelas    : “Saya sudah berbicara dengan mereka bu, cuma ada usulan study wisatanya diganti ke Pulau Karimunjawa aja bu.”

Wali Kelas    : “Wah, kenapa pada minta seperti itu?”

Ketua Kelas    : “Karena sekolah kita sudah sering ke Bali bu. Sedangkan, Karimunjawa belum pernah sama sekali.”

Wali Kelas    : “Tapi ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah setuju”

Ketua Kelas    : “Iya bu, tetapi jika ke rencana semula sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut”

Wali Kelas    : “Aduh bagaimana yah, padahal ibu sudah mempersiapkan semuanya.”

Ketua Kelas    : “Begini saja bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan membicarakan tentang rencana study tour ke Karimunjawa.”

Wali Kelas    : “Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke ibu hasilnya”.

Ketua Kelas    : “Baik bu.”

Contoh Teks Negosiasi antar Teman

a. Saya: “kamu membeli tempat pensil itu dimana? aku juga ingin membelinya.”

Dia: “Ah tempat pensil ini hanya dijual di Jakarta, kakak aku yang mengirimkannya.”

Saya: “aku boleh membeli punya kamu saja?”

Dia: “harganya 150 ribu, kamu mau?”

Saya: “ayolah, kita kan berteman, 100 ribu saja ya, lagipula itu sudah pernah kamu pakai.”

Dia: “tapi tempat pensil ini edisi terbatas, dan harganya memang begitu. 130 ribu sajalah.”

Saya: “110 ribu, langsung kubayar tunai.”

Dia: “120 ribu langsung kuberikan padamu.”

Saya: “oke, aku setuju.”

b. Dia: “Sore nanti kita main layangan yuk di lapangan sepak bola.”

Saya: “Oke, tapi jangan di situ ah, banyak orang yang bermain bola, takut mereka terganggu.”

Dia: “Lantas di mana? Di lapangan kan tempat paling bagus.”

Saya: “Bagaimana kalau di pantai saja, anginnya juga bagus.”

Dia: “Ah, terlalu jauh, aku takut dimarahin mamah.”

Saya: “Jadi, di mana dong bagusnya?”

Dia: “Kita main di persawahan saja, petani baru aja panen jadi lahannya belum di tanami.”

Saya: “Baiklah kalau begitu, entar sore aku ke rumahmu.”

Dia: “Oke, aku tunggu ya.”

4. Contoh Teks Negosiasi di Pasar

a. Pembeli: “Pak saya mau tanya, sepatu ini harganya berapa ya?”

Penjual: “kalau itu sepatu premium kak, harganya 400 ribu”

Pembeli: “harganya boleh kurang ga pak?”

Penjual: “hmm boleh, mau nawar berapa kak?”

Pembeli: “250 ribu bisa ga pak? Soalnya saya hanya ada uang segitu. Gimana pak?” 

Penjual: “wah harga segitu kayanya belum bisa kak” 

Pembeli: “kalau 300 ribu gimana pak?”

Penjual: “naikin dikit ya. Kalo 350 ribu baru saya bisa kasih kak” 

Pembeli: “baik pak kalau gitu, ini uangnya pak” 


b. Penjual: “ada yang bisa dibantu mas?”

Pembeli: “baju yang ini ukuran L ada ga ya?”

Penjual: “ada mas, sebentar saya ambilin” 

Penjual: “ini mas ukuran L nya” 

Pembeli: “berapa harganya mas?” 

Penjual: “itu harganya 300 ribu mas. Pas nya 290 ribu” 

Pembeli: bisa 260 ribu aja ga mas?”

Penjual: “tidak bisa mas, paling dikurangi 5000 aja, jadi 285 ribu mas” 

Pembeli: “kalo bisa 280 ribu saya langsung ambil mas” 

Penjual: “iya baiklah” 


c. Penjual: “ini mas, Honda Supra X tahun 2022 yang kamu taksir”

Pembeli: “ia mas, masih mulus ya bodinya” 

Penjual: “ia mas, soalnya saya sering dinas luar kota. Jadi motor ini paling dipake sesekali aja sama pembantu saya” 

Pembeli: “jujur saya tertarik dengan motor ini mas. Tapi tolonglah harganya dikurangin dari yang kemarin” 

Penjual: “iya kemarin saya banderol dengan harga 5 juta karena disesuaikan dengan kondisinya yang masih mulus, mesin halus.” 

Pembeli: “saya tawar 3,5 juta ya mas” 

Penjual: “waduh, kalau segitu saya berat ngelepasnya mas.” 

Pembeli: “daripada jarang kamu pake mas, mending saya yang rawat aja.”

Penjual: “yaudah 4,5 juta saya lepas mas”

Pembeli: “oke deh, saya transfer ya mas.”


d. Pembeli: “harga manga sekilo berapa sekarang bang?”

Penjual: “30 ribu aja bu, murah”

Pembeli: “boleh kurang kan bang?”

Penjual: “belum bisa bu. Manga nya bagus ini. ini matang di pohon”

Pembeli: “iya bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim. 20 ribu aja yang bang?”

Penjual: “belum bisa bu. 28 ribu aja bu biar saya dapat untung”

Pembeli: “yaudah bang, tapi saya boleh pilih sendiri kan bang?”

Penjual: “asal jangan pilih yang besar-besar bu. Nanti saya rugi” 

Pembeli: “iya bang, yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk” 

Penjual: “saya jamin bu, kalau ada yang busuk boleh ditukar” 

Pembeli: “oke bang. Saya ambil 3 kilo ya” 

5. Contoh Teks Negosiasi Lainnya

a. Orientasi

Wakil Karyawan: "Selamat siang Pak..."

Wakil Perusahaan: "Selamat siang. Saya Ahmad Suhartono, wakil dari perusahaan, ini dengan siapa?"

Wakil Karyawan: "Saya Agus, pak sebagai perwakilan dari karyawan."

b. Permintaan

Wakil Perusahaan: "Sebenarnya ada apa? semua karyawan di sini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan bisa bangkrut dan berdampak pada PHK karyawan."

Wakil Karyawan: "Kami hanya ingin memiliki nasib yang lebih baik pak. Selama ini kami sudah bekerja keras untuk perusahaan, namun gaji yang kami terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kami. Kami ingin menuntut gaji kami ditingkatkan menjadi 4 juta perbulan."

Wakil Perusahaan: "Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat. Apalagi ada tunjangan dan uang lembur."

Wakil Karyawan: "Jika tidak bisa maka kami akan tetap mogok kerja pak."


c. Pemenuhan

Wakil Perusahaan: "Jangan seperti itu, mari cari jalan keluarnya. Saya akan mengusulkan kenaikan UMP sampai Rp 3,2 juta kepada direksi."

d. Penawaran

Wakil Karyawan: "Pak, ini Ibu kota, semua harga kebutuhan pokok mahal. Tolong dinaikkan lagi pak."

Wakil Perusahaan: "Nanti saya akan mengusulkan ke direksi Rp 3,5 juta."

Wakil Karyawan: "Tapi, usahakan lebih dari itu Pak, kami akan bekerja dengan lebih giat lagi."

e. Persetujuan

Wakil Perusahaan: "Baiklah akan saya coba. Tolong sampaikan pada teman-teman untuk kembali bekerja jika tidak maka perusahaan dapat memberikan sanksi."


f. Penutup

Wakil Karyawan: "Baiklah pak. Terima kasih. Kalau begitu saya pamit dulu."

Wakil Perusahaan: "Baik, silakan."

6. Contoh Teks Negosiasi Lainnya

a. Orientasi

Guru: "Anak-anak, minggu depan akan dilaksanakan ulangan harian tentang Teks Negosiasi. Kalian harus mempersiapkan dengan baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal."

b. Permintaan

Siswa: "Jangan minggu depan Bu. Tugas sudah banyak dan belum selesai, ditambah tugas dari mapel lain."

c. Pemenuhan

Guru: "Jadi kalian keberatan jika ulangan hariannya dilaksanakan minggu depan?"

Siswa: "Iya, Bu."

Guru: "Kalau begitu kapan kalian siap untuk ulangan harian?"


d. Penawaran

Siswa: "Minggu depannya lagi saja Bu."

e. Persetujuan

Guru: "Baiklah. Tapi, karena materi bab teks negosiasi sudah selesai, apa kalian punya usul apa yang akan kita lakukan minggu depan?"

Siswa: "Minggu depan kita praktek saja bu untuk bernegosiasi. Gimana, Bu?"


f. Penutup

Guru: "Wah. Ide bagus."

7. Contoh Teks Negosiasi Lainnya

a. Orientasi

Wali Kelas: "Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Jawa Timur Park, apakah semua anggota kelas setuju?"


b. Permintaan

Ketua Kelas: "Saya sudah berbicara dengan mereka Bu, cuma ada usulan study wisatanya diganti ke Pantai Kuta aja Bu."

Wali Kelas: "Wah, kenapa pada minta seperti itu?"
Ketua Kelas: "Karena sekolah kita sudah sering ke Jawa Timur Park, Bu. Sedangkan, Pantai Kuta belum pernah sama sekali."

c. Pemenuhan

Wali Kelas: "Tapi ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah setuju."

Ketua Kelas: "Iya Bu, tetapi jika ke rencana semula sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut."

Wali Kelas: "Aduh bagaimana yah, padahal Ibu sudah mempersiapkan semuanya."


d. Penawaran

Ketua Kelas: "Begini saja Bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan membicarakan tentang rencana studi ke Pantai Kuta."


e. Persetujuan

Wali Kelas: "Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke Ibu hasilnya."


f. Penutup

Ketua Kelas: "Baik Bu."

Wali Kelas: "Baik, sama-sama."

Itulah beberapa contoh teks negosiasi dan strukturnya yang bisa kamu coba. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hana Fathina
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper