Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar mengeklaim bahwa pasukannya sudah semakin maju mengelilingi Kota Bakhmut, yang dinilai menjadi pusat pertempuran antara Rusia-Ukraina sejak invasi tahun lalu.
Namun demikian, Hanna belum memastikan apabila serangan balik dari Ukraina yang sebelumnya ditunggu-tunggu sudah terjadi. Apalagi, seperti diketahui, Bakhmut telah menjadi lokasi pertempuran sengit antara kedua negara selama berbulan-bulan.
Kendati dinilai sebagai daerah yang memiliki sedikit aspek strategis, Bakhmut justru menjadi simbol penting bagi Kyiv maupun Moskow.
Dilansir BBC, Selasa (6/6/2023), pihak Rusia tak mengamini klaim Ukraina bahwa pasukan negara tersebut sudah memiliki posisi yang lebih kuat di front timur. Secara terpisah, militer Rusia justru menyebut telah memukul mundur serangan baru di wilayah timur Donetsk, Senin (5/6/2023).
Klaim kedua pihak pun belum diverifikasi oleh BBC secara independen. Akan tetapi, pada dini hari ini, sirene serangan udara diaktifkan selama beberapa jam di seluruh Ukraina.
Sementara itu, di Kyiv, seluruh rudal yang berjumlah 20 buah ditembak jatuh, berdasarkan keterangan pihak pemerintah kota tersebut.
Baca Juga
Adapun Ukraina disebut siap melakukan penyerangan balik, kendati belum dipastikan apakah sudah atau belum dimulai. Kyiv menyebut tidak akan memberikan peringaatan atas mulainya serangan balik tersebut.
Dalam sebuah unggahan di media sosial kemarin, Hanna mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah maju ke beberapa arah selama pertempuran, kendati adanya perlawanan keras serta upaya musuh untuk mempertahankan posisi.
Contohnya, dia mengatakan pasukan Ukrainan di Desa Orikhovo-Vasulivka dan Paraskoviivka, sudah semakin bergerak maju dari 200 meter (m) menjadi 1.600 m. Adapun di Ivanivske dan Klishchiivka, pasukan maju sejauh sekitar 100 m dan 700 m.
Keempat desa tersebut terletak di area yang tidak jauh, atau hanya beberapa kilometer dari Bakhmut.
Untuk diketahui, pertempuran memperebutkan kota di wilayah Donetsk telah menjadi perang terpanjang dan paling berdarah. Dalam rekaman video pidatonya, Presiden Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada para pejuang Ukraina karena telah menghasilkan berita yang diharapkan terkait dengan Bakhmut.
"Musuh tahu bahwa Ukraina akan menang," kata Zelensky.
Di sisi lain, Kelompok Paramiliter Rusia, Wagner, mengeklaim telah merebut kota itu pada akhir Mei 2023. Dalam beberapa minggu terakhir, beberapa analis menyarankan pasukan Kyiv berusaha mengepung Bakhmut dan menjebak unit Rusia. Namun demikian, baru-baru ini terjadi peningkatan kegiatan militer yang signifikan. Ukraina pun mengeklaim telah memenangkan pertempuran secara tipis pada garis depan di tempat lain.
Oleh karena itu, laporan terbaru itu dilihat sebagai tanda baru bahwa upaya Ukraina untuk menyerang balik telah dimulai.
Rusia Klaim Balik
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa serangan baru oleh pasukan Ukraina di Donetsk telah berhasil dipukul mundur, Senin (5/6/2023).
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh media milik pemerintah namun belum diverifikasi BBC secara independen, penyerangan yang dipukul mundur itu memicu banyak korban, termasuk hancurnya 28 tank yang di antaranya delapan Leopard buatan Jerman.
Pendiri sekaligus pemilik Grup Wagner, Yevgeniy Prigozhin, secara terbuka mengejek Kemhan Rusia, dan menilai pernyataan kementerian tersebut sebagai fantasi liar.
Sebagai informasi, Ukraina telah merencanakan langkah serangan balasan selama berbulan-bulan sebelumnya. Akan tetapi, mereka menginginkan waktu sebanyak mungkin untuk melatih pasukan dan menerima peralatan militer dari sekutu Barat.
Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan negaranya sekarang memiliki cukup senjata untuk serangan balasan. Namun demikian, Kuleba tidak mau mengonfirmasi kapan dimulainya serangan balasan itu.
Pejabat di Kyiv telah memperingatkan terhadap spekulasi publik atas serangan itu, mengatakan itu bisa membantu musuh.
Ukraina membutuhkan waktu untuk mencapai tujuannya membebaskan wilayah yang diambil oleh Rusia sejak sembilan tahun lalu. Dalam waktu yang sama, Moskow juga memiliki waktu untuk bersiap. Artinya, jika Ukraina mampu melakukan serangan balik, itu akan memakan waktu cukup lama.
Serangan balik tersebut mempertaruhkan banyak hal. Pemerintah Ukraina di Kyiv dinilai perlu menunjukkan kepada sekutu Barat bahwa mereka bisa menerobos garis Rusia.
Pada waktu yang sama, pejuang yang menentang pemerintah di Moskow mengatakan mereka telah menangkap beberapa tentara Rusia di Belgorod, dekat perbatasan dengan Ukraina.
Klaim tersebut dibuat oleh Liberty of Russia Legion (FRL), yang menggambarkan pengumuman tersebut sebagai pernyataan bersama dengan Russian Volunteer Corps (RDK).
Kedua kelompok ingin menggulingkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menentang invasi besar-besaran ke Ukraina yang diluncurkannya pada Februari 2022.
Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan baru-baru ini di wilayah perbatasannya, tetapi Kyiv membantah terlibat langsung.
Sementara itu, Presiden Zelensky bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly di Kyiv pada hari Senin. Zelensky mengatakan keduanya membahas harapan dari pertemuan NATO pada Juli 2023, sekaligus proposal perdamaian Ukraina.