Bisnis.com, JAKARTA — Pimpinan Partai Gerindra bakal berkunjung ke Kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN) pada Senin (5/6/2023), pukul 14.00 WIB. Kunjungan itu dilakukan selang sepekan pertemuan elit PAN dengan PDI Perjuangan di Diponegoro, Jakarta Pusat.
Juru Bicara Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan rencana pertemuan itu sebagai bentuk silahturahmi kedua partai. Andre mengatakan partainya bakal membuka ruang dialog dengan PAN terkait dengan usulan nama calon wakil presiden (Cawapres) untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Seperti diketahui, PAN telah terbuka untuk mendorong Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Cawapres ke publik. Saat kunjungan ke DPP PDI Perjuangan, nama Erick disodorkan sebagai pendamping Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk kontestasi 2024.
“Selain pak Erick Thohir Cawapres penggemar bola, Pak Prabowo adalah Capres pencinta sepak bola, insyallah kita bertemu besok,” kata Andre saat diskusi daring, Minggu (4/6/2023).
Andre menilai positif elektabilitas Erick yang belakangan naik di tengah kiprahnya sebagai Ketua Umum PSSI sepanjang paruh pertama tahun ini.
Dia mengatakan sodoran nama Cawapres PAN itu bakal ditampung oleh Gerindra lewat pertemuan kedua elit partai besok.
Baca Juga
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Yandri Susanto mengatakan pengusungan Erick sebagai Cawapres untuk Prabowo Subianto terbilang strategis bagi kedua partai.
Yandri beralasan elektabilitas Erick relatif tinggi jika disandingkan dengan sejumlah nama potensial lainnya seperti Ridwan Kamil atau Mahfud MD. Apalagi, kata Yandri, Erick berhasil membawa tim nasional sepak bola Indonesia U-22 menjuarai Sea Games tahun ini.
“Wajar kami menawarkan bang Erick Thohir, kami ajukan baik itu ke Pak Prabowo atau Ganjar, elektabilitas pak Erick 5 persen sebagai Capres, artinya kalau mau menang Pak Ganjar atau Pak Prabowo mestinya ambil Erick Thohir,” kata Yandri.
Berdasarkan survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia, nama Erick Thohir bersama dengan Ridwan Kamil dianggap paling pantas sebagai Cawapres dengan elektabilitas 14,8 persen jika dibandingkan dengan beberapa nama lain seperti Mahfud MD dan Sandiaga Salahuddin Uno dengan elektabilitas masing-masing 13,4 persen dan 13,1 persen.
Elektabilitas itu diperoleh dengan simulasi 18 nama Cawapres lewat survei yang dilakukan sepanjang 26 sampai dengan 30 Mei 2023.
Indikator Politik Indonesia menjaring 1.230 respon yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening atau acap dikenal dengan metode random digit dialing (RDD).
Margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dilakukan lewat telepon dengan respon yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
