Bisnis.com, JAKARTA — Hasil Survei Indikator Politik Indonesia terbaru menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyalip posisi dari calon presiden (Capres) yang diusung PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan tren menanjaknya elektabilitas Prabowo didorong oleh tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tinggi di masa akhir pemerintahannya.
Selain itu, Burhanuddin mengatakan, elektabilitas Prabowo juga didorong oleh kembalinya basis pendukung lama Gerindra yang sempat berpindah ke Capres usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan pada akhir Mei 2023. Burhanuddin mengatakan kembalinya pendukung Prabowo itu juga mengoreksi signifikan posisi elektabilitas Anies pada rilis tengah tahun ini.
“Lewat simulasi 18 nama, sebelumnya pak Ganjar unggul sekitar 4 persen sekarang ada tren pak Prabowo mulai menyalip Ganjar Pranowo, meski selesihnya hanya 0,1 tidak signifikan secara statistik,” kata Burhanuddin saat konferensi pers daring, Minggu (4/6/2023).
Adapun survei yang dibuat pada periode 26-30 Mei 2023 itu menunjukkan Prabowo unggul di setiap jenis simulasi dengan beberapa nama Capres unggulan lainnya, seperti Ganjar dan Anies.
Pada simulasi 18 nama, Prabowo unggul 25,3 persen diikuti Ganjar di level 25,2 persen. Kemudian Anies 12,5 persen, Erick Thohir 5 persen, Ridwan Kamil 4,9 persen. Sementara terdapat 13,3 persen yang belum menjawab pada simulasi ini.
Baca Juga
Elektabilitas Prabowo makin melebar pada simulasi 10 nama Capres dengan posisi teratas di angka 29,1 persen diikuti Ganjar 26,1 persen dan Anies 13,2 persen. Lewat simulasi ini, Ridwan Kamil menempati posisi keempat dengan elektabilitas 7,4 persen mengungguli Erick Thohir di level 5,1 persen. Adapun, masih terdapat 11,7 persen responden yang belum menjawab.
Indikator Politik Indonesia menjaring 1.230 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening atau dikenal dengan metode random digit dialing (RDD).
Margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dilakukan lewat telepon dengan responden yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
“Meski mas Ganjar sempat rebound setelah dicapreskan 21 April lalu, tren rebound itu berhenti, agak turun di survei akhir Mei, sementara pak Prabowo trennya masih positif meski naiknya hanya 1 persen dibanding survei akhir April awal Mei,” kata dia.
Di sisi lain, dia menambahkan, tren elektabilitas Anies tetap kembali mengalami tren penurunan yang cukup signifikan pada periode survei awal bulan ini.
“Karena diframing sebagai Capres yang menawarkan antitesa, sehingga ketika approval Presiden Jokowi naik, makin sedikit pemilih yang membeli narasi perubahan itu yang membuat elektabilitas Anies Turun,” kata dia.
Misalkan lewat simulasi 4 nama Capres, elektabilitas Prabowo menyentuh di angka 35,2 persen yang dipepet Ganjar di level 33 persen. Hanya saja, elektabilitas Anies terpaut lebar di angka 19,8 persen diikuti Airlangga Hartarto di angka 2 persen. Pada simulasi ini, masih ada 10 persen responden yang tidak menjawab.