Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto berkomitmen tidak pandang bulu memberantas pelaku tindak pidana korupsi, meski tindakan itu dilakukan oleh anggota dari partai Gerindra.
Prabowo mengatakan korupsi hanya menyengsarakan rakyat dan merugikan negara. Hal ini diungkapkannya dalam pidato kenegaraan pada hari ini, 15 Agustus 2025.
Dia juga mengungkapkan bahwa banyak aktivitas ilegal seperti tambang dan perkebunan kelapa sawit yang merugikan negara dari segi sumber daya alam hingga pemasukan negara senilai lebih dari ratusan triliun.
“Beberapa saat yang lalu kita mendapat laporan ada ribuan ada jutaan perkebunan kelapa sawit yang melanggar hukum yang menyimpang regulasi, ada yang membuat perkebunan di hutan lindung, ada yang tidak melaporkan luasnya perkebunan mereka, ada yang dipanggil BPKP tidak mau datang,” papar Prabowo saat pidato kenegaraan, Jumat (15/8/2025).
Ketua Partai Gerindra itu menegaskan akan menindak anggota partainya jika melakukan tindak pidana korupsi atau penyelewengan lainnya yang merugikan negara.
“Sebagai sesama pimpinan partai saya ingatkan anggota-anggota semua partai termasuk partai saya, Gerindra, cepat-cepat kalau ada terlibat anda jadi justice collaborator,” tegasnya.
Baca Juga
Dia menceritakan menerima laporan bahwa terdapat aktivitas pengelolaan izin kawasan ladang hutan sawit ilegal seluas 3,7 hektare dan telah diambil kembali oleh negara seluas 3,1 hektar. Dia berjanji akan mengambil alih kelola hutan sepenuhnya.
Tak hanya itu, di sektor penambangan, dia juga menemukan aktivitas ilegal yang merugikan negara hingga Rp300 triliun.
“Kita akan tertibkan tambang-tambang yang melanggar aturan. Saya telah diberi laporan oleh aparat-aparat bahawa terdapat 1.063 tambang ilegal dan potensi kekayaan yang dihasilkan oleh 1.063 dilaporkan potensi kerugian negara minimal Rp300 triliun,” tutur Prabowo saat pidato presiden.
Prabowo turut berjanji akan menegakan sistem hukum yang berkeadilan, terutama memihak kepada rakyat. Dia mewanti-wanti para pihak agar tidak mengganggu kedaulatan NKRI.
Dalam pidatonya, dia meminta dukungan lembaga legislatif untuk bersama-sama menuntaskan skandal-skandal yang merugikan negara.
“Saya minta dukungan seluruh MPR. Saya minta dukungan seluruh partai politik untuk mendukung ini demi rakyat kita,” ungkapnya.