Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Tanggapi Rumor Suami Puan Maharani Terlibat Korupsi BTS Kominfo

Sekjen PDIP membantah keterlibatan suami Puan Maharani, Happy Hapsoro, dalam kasus korupsi BTS Kominfo.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Selasa (28/3/2023) di kampus Unika St.Thomas Medan, Sumatera Utara, menyatakan pihaknya tidak pernah menolak dan bahkan mendukung pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia, hanya saja mempertanyakan FIFA yang memberlakukan standar ganda./Dok. PDIP
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Selasa (28/3/2023) di kampus Unika St.Thomas Medan, Sumatera Utara, menyatakan pihaknya tidak pernah menolak dan bahkan mendukung pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia, hanya saja mempertanyakan FIFA yang memberlakukan standar ganda./Dok. PDIP

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membantah keterlibatan suami Puan Maharani, Happy Hapsoro, dalam kasus korupsi BTS Kominfo.

Dia mengatakan bahwa korupsi seharusnya dilakukan oleh pihak yang punya akses terhadap penggunaan anggaran. Dalam kasus ini, lanjutnya, pihak itu adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sedangkan Happy Haspsoro bukan pejabat Kominfo.

"Jadi kami melakukan pelurusan bahwa hal tersebut sama sekali tidak benar [suami Puan terlibat korupsi BTS]. Korupsi adalah korupsi dan itu dimulai dengan siapa pemegang mandat, pemegang kewenangan atas pengguna anggaran, yaitu adalah Kominfo," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).

Dia tak membantah kader PDIP pernah terlibat dalam kasus korupsi. Meski begitu, klaimnya, kini PDIP sudah memperbaiki diri.

"PDIP sendiri pernah mengalami hal yang pahit ketika ada kader kami menyalahgunakan kewenangannya dan kemudian partai melakukan upaya melihat ke dalam untuk melakukan pembenahan dalam seluruh aspek kehidupan kepartaian yang memang didedikasikan untuk rakyat bangsa dan negara," ucapnya.

Hasto pun kembali membantah isu suami koleganya, Puan Maharani, terlibat kasus korupsi BTS Kominfo, yang merugikan negara setidaknya Rp8 triliun itu. Menurutnya, PDIP selalu menghormati seluruh agenda reformasi termasuk memberantas KKN.

"Jadi berbagai isu tersebut sama sekali tidak benar. Partai tidak pernah merancang suatu kebijakan-kebijakan yang sifatnya bertentangan dengn cita-cita reformasi dan komitmen di dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih," tutupnya.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) akan mendalami kebenaran unggahan di media sosial yang menyebut dugaan keterlibatan sejumlah nama pejabat dalam kasus korupsi base transceiver station atau BTS Kominfo.

Kepala pusat penerangan hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami informasi tersebut.

“Semua informasi kita jadikan masukan, penyidik sudah punya data-datanya,” kata Ketut saat dihubungi, Rabu (24/5/2023).

Sekadar informasi, unggahan terkait kasus BTS Kominfo ini muncul di media sosial Twitter yang diunggah oleh akun @dhemit_is_back.

Dalam unggahan tersebut terdapat beberapa nama yang disebut terkait dengan kasus BTS Kominfo, salah satunya suami dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani yaitu Happy Hapsoro.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper