Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peta Koalisi dan Ragam Reaksi Relawan Setelah Ganjar Capres PDIP

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden Indonesia dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) usai melaksanakan Shalat Idul Fitri 1444 H di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023). Shalat Idul Fitri pertama yang diselenggarakan di Masjid Raya Sheikh Zayed tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/nym.
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) usai melaksanakan Shalat Idul Fitri 1444 H di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023). Shalat Idul Fitri pertama yang diselenggarakan di Masjid Raya Sheikh Zayed tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/nym.

Bisnis.com, JAKARTA - Sikap PDI Perjuangan yang mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden 2024 dari partai yang identik dengan moncong putih membuat arah koalisi mengerucut. 

Pengamat Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam memprediksi tiga sampai empat koalisi bakal terbentuk setelah sikap resmi PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden 2024.

Umam menjelaskan PDIP telah menegaskan akan menjadi satu poros dalam kontestasi mendatang. Artinya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dimotori Golkar, PPP dan PAN, serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diisi oleh Gerindra dan PKB relatif lebih sulit melebur.

“Konsolidasi koalisi super besar antara koalisi besar plus PDIP hampir bisa dipastikan gagal sehingga PDIP akan maju secara terpisah dari koalisi besar, yang dapat membuka kemungkinan terbentuknya tiga poros koalisi capres,” kata Khoirul Umam saat dihubungi Antara, akhir pekan lalu. 

Ia menambahkan apabila internal koalisi besar, yang saat ini belum resmi terbentuk, juga pecah karena negosiasi yang mandek, maka terbuka peluang terbentuk empat koalisi capres.

Empat koalisi itu kemungkinan poros PDIP, koalisi besar, pecahan koalisi besar, dan Koalisi Perubahan, yang saat ini beranggotakan Partai Demokrat, PKS, dan NasDem.

Umam, yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic), berpendapat diusungnya Ganjar Pranowo sebagai capres merupakan respon cepat PDIP terhadap tekanan dari sejumlah partai politik pendukung pemerintah.

“Pencapresan Ganjar oleh PDIP berarti menutup peluang negosiasi politik yang hendak dilakukan koalisi besar yang dikomandoi Gerindra. Artinya, proposal pencapresan Prabowo ditolak keras PDIP. Dengan demikian, pencapresan Ganjar ini merupakan respon cepat PDIP yang sejak awal sadar betul dirinya dikepung partai-partai lingkaran Istana hang mengakumulasi 49,3 persen kekuatan kursi parlemen,” kata Umam.

Ganjar Pranowo, yang saat ini masih aktif sebagai Gubernur Jawa Tengah, diumumkan secara resmi sebagai calon presiden dari PDIP, Jumat (21/4). Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan itu secara langsung pada Rapat DPP Partai Ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahmi Idul Fitri 1444 H di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Sementara itu, akademisi Universitas Bengkulu Panji Suminar menyebutkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memiliki posisi tawar yang bagus seusai PDI Perjuangan mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusung di Pemilu 2024.

"Bargaining position Cak Imin (Muhaimin Iskandar) sebagai bakal calon wakil presiden [Prabowo] menjadi lebih bagus usai Ganjar Pranowo dijadikan capres oleh PDIP," kata Dr. Panji Suminar di Bengkulu, Minggu.

Menurut dia sosok Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto maupun PDIP dan Gerindra merupakan bagian dari representasi nasionalis. Kedua bakal calon presiden tersebut memang memiliki ceruk suara masing-masing, namun mereka berbagi suara dari golongan nasionalis.

Untuk memenangkan kontestasi pemilu presiden, baik Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto memerlukan dukungan dari representasi golongan religius, seperti PKB, PPP atau PKS dan parpol dengan representasi religius lainnya.

PKS sudah berada dalam koalisi yang mendukung Anies Baswedan, kemudian PKB dan Muhaimin Iskandar sebenarnya juga sudah berkoalisi dengan Gerindra. Sejak awal, Prabowo-Muhaimin sudah dimunculkan menjadi pasangan capres-cawapres.

 "Walaupun PKB dan Muhaimin Iskandar sudah berkoalisi dengan Prabowo, tapi dengan majunya Ganjar sebagai capres, Muhaimin bisa dan berpotensi berpasangan dengan Ganjar. Koalisi Prabowo-Muhaimin itu belum kuat, kalau ada tawaran dari PDIP, bisa saja Muhaimin merapat," kata Panji Suminar.

Sementara itu akademisi Universitas Bengkulu lainnya, Sugeng Suharto menyebutkan kejutan lain dapat terjadi yakni bergabungnya PDI Perjuangan dan Gerindra. Pasalnya potensi Ganjar Pranowo berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pemilu 2024 masih terbuka lebar.

"Meski keduanya sekarang berstatus capres, namun masih sangat terbuka keduanya berpasangan, baik komposisi Prabowo-Ganjar maupun Ganjar-Prabowo," kata Sugeng.

Peluang tersebut menurut dia bergantung dengan kesiapan PDI Perjuangan menghadapi popularitas Prabowo Subianto. Kalau, PDI Perjuangan menjadikan Prabowo sebagai saingan maka parpol pimpinan Megawati Soekarnoputri itu harus melawan dua poros besar dalam kontestasi pemilu presiden.

Pertarungan tiga poros akan menjadi panjang, menjadi pemilu dua putaran, kekuatan parpol sangat menentukan dengan kontestasi dua putaran, apalagi fokus pemilu tidak hanya pada pemilu presiden saja tapi juga pemilu legislatif.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyorongkan Menteri BUMN yang juga Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir menjadi wakil Ganjar.

"Tepat jika Ganjar Pranowo dipasangkan dengan Erick Thohir," ujar Qodari.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper