Bisnis.com, JAKARTA - Banyak pihak menyangsikan kelayakan Ganjar Pranowo sebagai capres karena Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kerap menggunakan frasa 'petugas partai'.
Frasa tersebut banyak diartikan sebagai kepatuhan seorang kader terhadap pimpinan partainya. Padahal, jika nanti terpilih sebagai Presiden RI, kepentingan rakyat harus menjadi prioritas.
Atas keraguan tersebut, Ganjar pun menegaskan bahwa dirinya mampu bernegosiasi dengan sang Ketua Umum Megawati jika terjadi perbedaan sikap atau pendapat dalam suatu persoalan.
"Jadi seberapa kita bisa menawar? Bu Mega orang yang sangat rasional soal itu. Hanya sejauh mana kita bisa berkomunikasi secara intens dengan beliau. Alhamdulillah, sampai detik ini saya bisa melakukan itu dengan baik," jelas Ganjar seperti yang disiarkan kanal YouTube Najwa Shihab pada Minggu (23/4/2023).
Ganjar mencontohkan, selama jadi gubernur Jawa Tengah, dirinya pernah berselisih paham dengan Megawati seperti persoalan Semen Rembang beberapa tahun lalu.
"Saya pernah dikritik. Bahkan Ibu Mega pernah menanyakan kepada saya, itulah seorang Ibu, 'Ganjar, ada apa dengan Semen Rembang?'," ungkap Ganjar.
Baca Juga
Menurutnya, Megawati khawatir pabrik semen di Rembang dapat merusak lingkungan sekitarnya. Namun, Ganjar menjelaskan bahwa pabrik itu sudah mengantongi AMDAL.
Tak hanya itu, Ganjar menjelaskan bahwa dahulu aktivitas produksi Semen Rembang itu tidak ada menguntungkan warga sekitar sehingga dirinya mengusulkan agar desa setempat punya saham di pabrik semen itu.
"Dan kemudian, 'Lho itu bagus'," ucap Ganjar menirukan perkataan Mega.
Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa dirinya masih bisa bernegosiasi dengan Megawati jika ke depan dirinya punya perbedaan atau selisih paham. Apalagi, klaimnya, Megawati merupakan orang yang akan mengedepankan rasionalitas.