Bisnis.com, JAKARTA - Nama Prananda Prabowo kembali mencuat ketika Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut namanya usai menunjuk Ganjar untuk menjadi Cawapres 2024.
Bahkan, sebagai salah satu ketua DPP partai, Prananda diketahui sangat jarang tersorot kamera awak media.
Akhirnya, hari ini Prananda nampak di layar kaca mendampingi Megawati saat mengumunkan capres partai yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Bukan tanpa alasan, kemunculan Prananda tersebut menjadi sinyal awal Megawati memberikan tugas khusus kepadanya.
Prananda diberi mandat sebagai Kepala Situation Room, yakni untuk memantau kondisi politik nasional untuk memastikan kemenangan Ganjar di Pilpres 2024.
"Demikian juga Puan Maharani, Ketua DPP bidang Politik sekaligus Ketua DPR RI, setelah sebelumnya saya memberi tugas untuk bertemu secara rutin dengan Presiden Jokowi dan berdialog dengan para ketum parpol, maka saya juga memberikan mandat penugasan untuk membentuk tim yang dibutuhkan guna memenangkan Pilpres dan Pemilu 2024," ujar Megawati.
Baca Juga
Profil Prananda Prabowo
Muhammad Prananda Prabowo merupakan putra kedua pasangan Megawati Soekarnoputri dengan Letnan Satu Penerbang yakni Surindro Supjarso. Prananda lahir pada 23 April 1970.
Prananda sendiri memiliki kakak bernama Mohamad Rizki Pratama, dan memiliki adik tiri Puan Maharani.
Perlu diketahui bahwa Prananda sendiri merupakan cucu pertama dari proklamator kemerdekaan Ir. Soekarno.
Prananda menikah dengan Nancy Prananda dan memiliki dua anak, yakni M. Prabhaswara Prakarno dan Diah Safira Octaliakasih.
Prananda sendiri kini juga menjabat Ketua DPP PDIP Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital.
Dilansir dari laman p2k.stekom.ac.id, awal karier politik Prananda dimulai saat Megawati mengajaknya hadir di pembukaan Kongres III PDIP di Bali. Bahkan, Prananda pernah menjadi konseptor pidato politik ketua umum PDIP tersebut. Contohnya adalah memasukan nasihat dari Kitab Bhagawad Gita.
Prananda juga disebut sangat mengidolakan pemikiran atau ideologi sang kakek, Soekarno.
Bahkan, dia dijuluki sebagai kamus berjalan Soekarno, lantaran memiliki gaya dan pemikiran yang persis seperti Sang Proklamator Kemerdekaan RI.